MAJALENGKA – Pembangunan jalan baru jalur timur lintas Majalengka (Jatilima) yang membentang di tujuh kecamatan terus berproses. Pembangunan ini dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisata.
Kepala Dinas PUTR, H Agus Tamim ST MSi menyebutkan Majalengka memiliki potensi kekayaan alam. Oleh karenanya guna meningkatkan kunjungan wisata tentu membutuhkan sarana pendukung. Untuk itu pemerintah telah berkomitmen membangun akses infrastruktur yang banyak dikeluhkan oleh wisatawan.
“Jatilima sepanjang 44 kilometer ini melintasi Kecamatan Sindangwangi, Rajagaluh, Sindang, Argapura, Banjaran, Talaga dan Cikijing. Saat ini telah dikerjakan di tengah pandemi Covid-19,” jelasnya, kemarin.
Ia menjelaskan, perencanaan Jatilima ini merupakan program pembangunan infrastruktur kepemimpinan pasangan Karna-Tarsono. Jalur sepanjang 44 kilometer juga melewati berbagai objek wisata di kecamatan-kecamatan yang dilintasi.
Di tahun 2020 ini, pembangunan Jatilima mulai dikerjakan melintasi objek wisata Situ Sangiang di Kecamatan Banjaran dan Panyaweuyan di Kecamatan Argapura.
Tahapannya juga sudah mulai dikerjakan sejak tahun 2019 lalu. Diharapkan pembangunan infrastruktur Jatilima ini akan selesai pada akhir masa jabatan Karna-Tarsono pada tahun 2023 mendatang.
“Dipastikan jalur Jatilima ini merupakan kebutuhan untuk mendukung akses jalan kawasan wisata favorit di Majalengka. Kami berharap akan meningkatkan kunjungan wisata di Kabupaten Majalengka,” ucapnya.
Agus menambahkan, Jatilima ini melewati tujuh kecamatan dan melewati perbukitan dan area yang terjal. Sehingga, membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya ini.
Disamping itu, jalan yang semula hanya mempunyai kelebaran 2,5 meter dilebarkan menjadi 5,5 meter.
Pada tahun 2019 lalu, Pemkab Majalengka melalui dinas PUTR telah merampungkan pelebaran jalan di Kecamatan Sindangwangi menuju objek wisata Curug Cipeuteuy sepanjang 3 kilometer. Dilanjutkan pada tahun ini untuk mendukung terlaksananya Jatilima.
Jatilima ini dari mulai batas Sangiang atau Wates di Kecamatan Banjaran mulai dikerjakan pertengahan tahun ini diteruskan ke Desa Argamukti, Kecamatan Argapura melewati Cibunut Argamukti lanjut ke Panyaweuyan, Desa Tegalsari sepanjang 18 kilometer.
Kemudian jalur Talaga ke arah perbatasan Sukamantri Ciamis dan jalur Desa Cihaur-Haurgeulis Kecamatan Bantarujeg dengan menghabiskan anggaran Rp6,7 miliar dari dana bantuan keuangan (bankeu) Provinsi Jawa Barat. (ono)