Kluster Keluarga Mengancam!

kepala-dinas-kesehatan-kota-cirebon
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Edy Sugiarto. Foto: Azis Muhtarom/Radar Cirebon
0 Komentar

Menurutnya, kasus klaster keluarga biasanya dibawa anggota keluarga yang bepergian dari luar rumah. Kluster keluarga muncul lantaran saat ini masyarakat beraktivitas normal dan beraktivitas di luar.
Dia memberi contoh, bapak dan ibu yang bekerja atau beraktivitas di luar dan terinfeksi kemudian pulang ke rumah, dan mengakibatkan transmisi menularkan virus ini ke dalam keluarga. Selain itu, anak-anak yang main di sekitar lingkungan rumahnya juga bisa menjadi carrier membawa virus dan menulari yang lain.
Tetapi, orang-orang yang terinfeksi virus ini sering tidak menyadarinya karena gejala yang dirasakan ringan dan akhirnya dianggap biasa. “Gejala yang paling sering dialami seperti demam lumayan tinggi, batuk, pilek, hingga diare,” jelasnya.
Oleh karena itu, dia berharap, orang yang mengalami gejala-gejala tersebut, khususnya jika memiliki riwayat kontak dengan penderita virus ini, atau sehabis bepergian, agar memeriksakan diri dengan metode polymerase chain reaction (PCR) atau swab. Manfaatnya, untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi Covid-19.
Terpisah, Analis dan Penulis @pandemictalks Firdza Radiany mengingatkan, warga sebaiknya mulai memahami bahwa kluster keluarga ini berbahaya. Untuk meminimalisasi penularan, langkah yang dilakukan di antaranya anggota keluarga yang bekerja di luar rumah, sebaiknya mengurangi interaksi dengan anggota keluarga yang ada di rumah dan bisa menjaga jarak sosial ketika masuk ke rumah.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, tren saat ini kluster keluarga sedang naik. Sehingga, pihaknya sedang melakukan penelitian atas temuan ini. “Sekarang trennya sedang naik, karena ada kluster keluarga yang sedang kita teliti,” ucap Kang Emil.
Sementara itu, update jumlah kasus Covid-19 di Kota Cirebon per Rabu 30 September, bertambah 17 orang. Di antaranya berasal dari Kelurahan Kesambi 5 orang, Kelurahan Pegambiran 5 orang, Kelurahan Larangan 3 orang, Kelurahan Kecapi 2 orang, Kelurahan Kebonbaru 1 orang, dan Kelurahan Argasunya 1 orang.
Sehingga, total kemunculan kasus positif Covid-19 di Kota Cirebon saat ini ada 250 orang. Sebanyak 149 di antaranya sudah selesai isolasi atau dinyatakan sembuh, 85 orang lainnya masih dalam isolasi atau perawatan, dan 16 lainnya sudah dinyatakan meninggal dunia. (azs/fin)

0 Komentar