KUNINGAN – Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy SE, mengaku sangat prihatin terhadap kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang menimpa puluhan santri HK di Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana. Ia pun meminta agar santri-santri di Ponpes HK dan AM segera dipulangkan.
“Saya merasa prihatin atas adanya kasus terkonfirmasi positif di Ponpes HK yang setiap hari terus mengalami kenaikan. Jadi, karena kasus ini luar biasa, maka saya meminta kepada Pemda untuk melakukan penanganan yang luar biasa juga,” pinta Nuzul, saat berada di gedung DPRD, kemarin (30/9).
“Bukan hanya sekedar isolasi dalam waktu yang singkat 2 minggu, tapi ini kalau menurut saya karena dalam komunitas yang besar, hampir 4 ribuan, bisa jadi ini akan terus seperti bola salju. Maka saya minta kepada pemda, khususnya Gugus Tugas supaya segera menutup Ponpes HK dan segera memulangkan santri-santri yang ada,” imbuhnya.
Sebagai asli warga Desa Manis Kidul, Nuzul mengaku selama ini Kecamatan Jalaksana, khususnya Desa Manis Kidul disebut sebagai zona aman dari Covid-19. Karena selama 6 bulan terakhir ini, tidak pernah terdengar ada kasus terkonfirmasi Covid-19.
“Tapi tiba-tiba meledak sedemikian banyak. Artinya, ini ada penanganan yang dari sejak awal tidak serius,” ujarnya.
Nuzul yang merupakan sekretaris DPC PDIP Kuningan ini menyampaikan, komunitas yang begitu banyak di Ponpes HK, sangat berpotensi tinggi untuk terjadinya penularan. Mengingat santri-santrinya datang dari berbagai daerah.
“Jangan sampai Ponpes HK ini hanya datang membawa limbah wabah dan limbah segalanya,” sebut Nuzul.
Nuzul kembali meminta pemda bersikap tegas untuk segera menutup dan memulangkan para santri HK, sehingga tidak ada masyarakat sekitar yang menjadi korban.
Namun demikian, ia mengapresiasi pengembangan pendidikan di Ponpes HK. Hanya saja, ada beberapa kegiatan yang ia soroti.
“Seperti laundry, itu kan ada berapa ribu potong pakaian yang di-laundry-kan. Itu semua masyarakat di sana. Karena terjadi kontak media, baik fisik maupun pakaian. Itu berpotensi penyebaran. Lalu catering juga dan lain sebagainya,” tutur Nuzul khawatir.
Dari sejak awal, lanjut Nuzul, karena di Ponpes HK tersebut memiliki santri yang cukup banyak, sehingga berpotensi tinggi untuk penyebaran Covid-19.