Proses revitalisasi Pasar Balong sebetulnya telah ditargetkan selesai pada akhir tahun 2019. Namun hingga akhir september 2020, revitalisasi Pasar Balong jauh dari rampung. Bagaimana para pedagang yang sudah menempati kios baru?
KHOIRUL ANWARUDIN, Pekalipan
PINTU kaca menjadi pembeda. Deretan kios-kios yang terlihat lebih baik kondisinya mendominasi tampilan di lantai I Pasar Balong. Itulah hasil revitalisasi yang dilakukan hampir dua tahun ini. Namun, belakangan pembangunanya berhenti dengan sejumlah alasan.
Padahal, Pasar Balong sejak lama digadang-gadang akan menjadi Pasar Tanah Abang-nya Cirebon. Sayang, mimpi itu tak kunjung terwujud. Lebih tepatnya tertunda. Di sisi lain, para pedagang harus berhadapan dengan kondisi hari-hari yang tak kunjung ramai.
“Pokoknya kalau sekarang, pasar sedang sepi,” ujar salah satu pedagang yang tak berkenan namanya diungkapkan, Rabu (30/9).
Pedagang yang sudah menempati kios di lantai 1 umumnya adalah pedagang sandang. Husin salah satunya. Ketika memutuskan menempati kios, dia berharap revitalisasi segera selesai. Sehingga penjualan akan lebih ramai.
Mengingat dalam perencanaannya, selain pasar sandang juga akan dibangun fasilitas lain di lantai 2 hingga 5. Terhentinya proyek revitalisasi Pasar Balong memang sedikit banyak mempengaruhi tingkat kunjungan.
“Satu memang karena belum selesai. Jadi belum ramai di sini. Tapi yang paling berpengaruh sih karena pandemi. Ya di mana-mana pasti terpengaruh. Kita hanya berharap bahwa pengembang juga aktif untuk promosi dan meramaikan Pasar Balong,” ungkapnya.
Berdasarkan, pantauan Radar Cirebon, saat masuk ke dalam area pasar, seluruh pengunjung diperiksa suhu tubuhnya. Sementara itu, sejumlah kios yang berada di depan telah dipenuhi oleh para pedagang pakaian.
Kondisi berbeda saat berada di dalam. Sejumlah kios masih belum mempunyai penghuni. Kendati begitu, kondisi di dalam pasar terpantau cukup bersih.
Terdapat pula toilet dan musala yang kondisinya masih terawat. Tak terlihat bekas bekas pengerjaan proyek revitalisasi. Area menuju lantai sekarang tertutup dengan triplek yang dicat putih.
Sebelumnya, manajemen PT Metro Panen Raya, selaku pengembang pasar Balong mengatakan, dari 60 kios yang yang tersedia, baru 32 kios saja yang sudah terisi. Sisanya masing kosong.