CIREBON – Kantor Puskesmas (PKM) Kedawung lockdown lagi. Penutupan dilakukan setelah adanya salah satu pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kadinkes Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes mengatakan, penutupan tersebut adalah yang kedua kalinya, setelah penutupan yang pertama dilakukan pada bulan lalu.
“Ya ditutup sementara waktu. Mulai dari Selasa kemarin, Jumat sudah buka pelayanan lagi. Ada satu pegawai kita yang positif,” ujar Hj Eni, kemarin.
Menurutnya, kasus tersebut bermula dari salah satu pegawainya yang merasakan gejala klinis dan menjalani perawatan di rumah sakit. Karena curiga dengan gejala yang mengarah ke gejala Covid-19, akhirnya dilakukan swab test dan hasilnya positif.
“Posisinya sekarang dirawat di rumah sakit, karena ada gejala klinis,” imbuhnya.
Terkait kasus tersebut, pihaknya sudah melakukan tracing dan penelusuran kontak erat. Namun sampai saat ini, hasilnya belum keluar. Sehingga untuk mengantisipasi adanya penularan, pihaknya menutup sementara operasional Puskesmas Kedawung sampai proses sterilisasi selesai dilakukan. Dan hasil swab test untuk para pegawai di puskesmas tersebut selesai diperiksa.
Sementara itu, data per Rabu (30/9), ada penambahan tiga kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Cirebon. Sehingga total kasus terkonfirmai saat ini, sebanyak 807 orang. Ketiga kasus baru tersebut saat ini menjalani isolasi di rumah sakit, karena ada gejala klinis.
Terpisah, Direktur RS Paru Sidawangi dr Lucya Agung Susilawati kepada Radar mengatakan, saat ini pihaknya sudah membuka kembali IGD RS Paru Sidawangi, setelah proses disinfektanisasi dan sterilisasi di IGD selesai dilakukan. Selain itu, hasil swab test untuk sejumlah nakes dan pegawai yang bekerja di IGD sudah keluar.
“IGD sudah kita buka lagi. yang kontak dengan Dokter di IGD di sana negatif semua,” bebernya.
Namun demikian, sambung dr Lucya, pihaknya saat ini menutup salah satu ruang perawatan, setelah ada pasien suspek yang meninggal dunia di ruangan tersebut.
“Untuk yang meninggal ini, sebelumnya sudah diambil swab test-nya. Kita menunggu hasil sekarang,” jelasnya.
Sejumlah tenaga kesehatan yang pernah kontak dengan pasien suspek tersebut, sambung dr Lucya, sudah menjalani swab test dan tinggal menunggu hasil. Sementara menunggu hasil, mereka diwajibkan bekerja di rumah (WFH ) sampai hasil swab-nya keluar.