Rinciannya, terdapat 70 unit di Desa Kaduagung, Kecamatan Karangkancana, 80 unit di Desa Pinara, Kecamatan Ciniru, 90 unit di Desa Rambatan Kecamatan Ciniru, dan 17 unit di Desa Bunigeulis Kecamatan Hantara. Kemudian sebanyak 15 unit di Desa Margabakti, Kecamatan Kadugede, 35 unit di Desa Padahurip, Kecamatan Selajambe, 45 unit di Desa Begawat, Kecamatan Selajambe dan 42 unit di Desa Situgede, Kecamatan Subang.
“Selanjutnya ada sebanyak 135 unit tersebar di 5 desa pada Kecamatan Selajambe di antaranya 20 unit di Desa Selajambe, 45 unit di Desa Kutawaringin, 35 unit di Desa Cantilan, 15 unit di Desa Ciberung dan 20 unit di Desa Jamberama. Namun saat ini masih dalam tahap penyusunan proposal untuk diajukan menjadi SK penetapan penerima bantuan,” ujar Putu.
Khusus bantuan terhadap 394 unit yang tersebar di delapan desa dengan enam kecamatan, lanjut dia, sebagian besar awalnya merupakan ajuan pembangunan baru untuk masyarakat terdampak bencana tahun 2018. Itu merupakan kelanjutan dari BSPS Pembangunan Baru Rumah Swadaya (PBRS) 2019, dengan jumlah bantuan sebesar Rp35 juta.
“Namun akibat dampak refocusing anggaran di kementerian, akhirnya penerima bantuan hanya mendapatkan bantuan jenis PKRS (Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya) dengan jumlah bantuan Rp17,5 juta,” imbuhnya.
Adapun tahapan progam yang saat ini sudah dilaksanakan, sebanyak 394 penerima bantuan sudah ditetapkan dalam SK Penetapan Penerima Bantuan tanggal 24 Agustus 2020. Setelah melalui proses musyawarah pada 25 September, material sesuai pesanan penerima bantuan sudah 100 persen dikirim toko penyedia yang ditunjuk langsung kelompok penerima bantuan.
“Ini baru saja dilaksanakan serempak tanggal 29 September hingga 1 Oktober 2020 melalui serah terima Buku Tabungan BSPS TA 2020 kepada penerima bantuan,” tutupnya. (ags)