KEJAKSAN – Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi mendorong sektor maritim menjadi unggulan. Mengingat wilayah Indonesia didominasi oleh lautan ketimbang daratan.
Targetan ini diupayakan tercapai melalui penguatan fondasi di tahun 2024. Sehingga dalam penyusunan perencanaan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) 2025-2045, sektor maritim menjadi haluan unggulan yang dapat diandalkan di kancah internasional.
Staf Ahli Kemenko Marves Bidang Sosio Antropologi, Dr Tukul Rameyo Adi MSc disebutkan salah satu fokus utama adalah menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap sektor maritim sehingga mau menjadi SDM handal pelaku kebangkitan sektor maritim di tanah air.
Tahapan yang dilakukan pihak sat ini adalah memperbanyak literasi keilmuan dan kajian akademik mengenai unggulan potensi potensi kemaritiman. Proses ini pihaknya menggandeng akademisi perguruan tinggi dan para guru pengajar di sekolah-sekolah yang punya jurusan berkaitan dengan kemaritiman.
“Literasi mengenai kemaritiman yang ada saat ini masih minim. Kita dorong dunia akademik mengembangkan riset kemaritiman dan mendokumentasikannya untuk menjadi bahan referensi,” ujarnya dalam forum grup discussion (FGD) yang bekerjasama dengan Fakultas Kelautan dan Teknologi Perikanan (FKTP) Univeraitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon, di salah satu hotel kawasan Jalan Wahidin, Sabtu (3/10).
Kemudian, pihaknya juga mendorong inovasi dari para pelaku sektor kemaritiman. Sehingga, produk dari sektor kemaritiman ini terus mengalami peningkatan kualitas.
Kemudian, pihaknya juga berupaya untuk terus mengenalkan potensi kemaritiman. Termasuk produk-produk unggulannya melalui berbagai kanal informasi. Dengan begitu masyarakat bisa mengenal dan tertarik pada sektor kemaritiman, terutama generasi muda.
Ketua PBNU Bidang Perekonomian Dr KH Eman Suryaman memaparkan, UNU Cirebon merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki fakultas yang berkaitan dengan kemaritiman. UNU didorong untuk memberikan sumbangsih pemikiran serta menggali potensi tentang maritim.
“Karena Indonesia 70 persen lautan dan 30 persen daratan. Tapi saat ini potensi baru diperebutkan di darat. Sementara potensi yang lebih besar di lautan belum tergali secara maksimal,” tuturnya.
Dia juga berpesan kepada akademisi UNU agar terus memberi edukasi kepada masyarakat agar mencintai dunia maritim. Sehingga akan makin banyak masyarakat yang tertarik mendalami dan bergelut mengembangkan sektor maritim. Terutama di Cirebon dan sekitarnya.