Sekda Dian menegaskan, bahwa proses seleksi terbuka akan berlangsung transparan dan siapa pun yang akhirnya terpilih, merupakan pilihan terbaik. Tim pansel yang akan menguji para peserta seleksi terbuka JPT juga berasal dari kalangan akedemisi dan sudan berpengalaman di bidangnya.
“Tim pansel sudah terbentuk. Ketuanya saya, kemudian sekteratis tim pansel adalah Pak Nurahim, kepala BKPSDM. Sedangkan empat anggota tim pansel lainnya berasal dari tim pansel seleksi terbuka JPT beberapa waktu lalu. Dimana ada Pak Profesor Jonathan di dalamnya,” papar sekda.
Terkait kapan pendaftaran open bidding akan dibuka, Sekda Dian mengatakan, bahwa rencana pengumuman open biding sebenarnya akan diumumkan hari Senin (5/10). Namun rencana ini terpaksa ditunda terlebih dulu karena ada yang harus kembali dikomunikasikan dengan Komisi ASN. “Hari Senin kami akan konsultasi dulu dengan Komisi ASN. Apakah ini memmungkinkan tidak posisi staf ahli disatukan pelaksanaan open biddingnya, pasca meninggalnya Pak Nana (Staf Ahli Bupati). Ini yang kami akan konsulitasikan dengan pusat,” ungkapnya.
Pasalnya, lanjut dia, rekomendasu dari pusat sebelumnya itu sudah turun untuk open biding dengan formasi 5 jabatan Eselon II. Karena ada posisi satu yang kosong, maka perlu kembali ditanyakan ke KASN, “Mengingat kalau nyusul open bdding satu posisi prosesnya lumayan panjang, maksudnya kalau mnyusul tersendiri prosesnya panjang. Dan dengan cara disatukan tentu akan lebih efektif. Kemarin kita telah diskusi dengan Pak Bupati, dan beliau menugaskan saya serta BKPSDM untuk ambil langkah,” terang Dian. (ags)