INDRAMAYU-Pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir berdampak ke semua sektor. Sejumlah pengusaha kerupuk di Kabupaten Indramayu mengakui kalau penjualan kerupuk mereka mengalami penurunan, di saat pandemi seperi sekarang ini.
Seperti diungkapkan H Saein, pemilik perusahaan kerupuk cap Dua Gajah. Menurutnya, produksi kerupuk miliknya setiap hari bisa memproduksi 3,5-4 ton. Namun ketika memasuki pandemo Covid-19 permintan berkurang. Meski demikian, H Saein mengaku, tidak mau mengurangi pekerja atau melakukan PHK. Karena sebagian besar pekerjanya merupakan warga sekitar.
“Memang produksi berkurang akibat berkurangnya permintaan. Tapi saya tidak mau mem-PHK karyawan. Saya hanya mengurangi jam kerja mereka, dan ternyata mereka juga bisa memaklumi,” ungkap H Saein, Minggu (4/10).
Dijelaskannya, kalau dalam kondisi normal karyawan biasa bekerja 20 hari dalam satu bulan. Saat ini mereka paling hanya bekerja 10 hingga 12 hari kerja dalam sebulan. Menurutnya, ini merupakan cara terbaik yang bisa dilakukan dan karyawan pun bisa memahami kondisi saat ini. “Mereka bisa memahami, karena di tempat lain banyak yang di-PHK,” ungkapnya.
H Saein menambahkan, dalam kondisi seperti sekarang ini pihaknya lebih banyak memproduksi untuk stok. Karena untuk sementara produksi lebih banyak dikirim ke pasar lokal di Wilayah Kabupaten Indramayu. Ia pun berharap pandemi Covid-19 bisa segera berakhir, sehingga produksi bisa kembali normal seperti biasanya.
Pantauan Radar, di sentra industri kerupuk Blok Dukuh Desa Kenanga Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, sebagian besar industry memang masih berjalan normal, meski rata-rata mengalami penurunan penjualan. (oet)