JAKARTA – Melaksanakan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) adalah cara termudah untuk memutus rantai penularan virus Covid-19. Apabila penularan Covid-19 bisa diputus di tingkat masyarakat, maka hal ini akan meringankan beban tenaga kesehatan yang bertugas menangani Corona.
“Yang terpenting adalah menekan penularan Covid-19. Bagaimana di tingkat masyarakat bisa memutus mata rantai penularan Covid-19 melalui pelaksanaan 3M,” kata Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Mayjen TNI Tugas Ratmono dalam bincang-bincang Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin (5/10).
Yang perlu diwaspadai adalah seseorang yang terinfeksi Covid-19, tetapi tidak terdapat gejala apa pun alias orang tanpa gejala (OTG). Menurutnya, OTG bisa tanpa sadar menularkan Covid-19 kepada orang-orang di sekitarnya.
“Karena itu, orang tanpa gejala harus diisolasi. Sehingga, rantai penularan bisa terputus. Yang terpenting laksanakan 3M di manapun kita berada,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto. Dia sangat berharap kesadaran di masyarakat untuk melaksanakan 3M semakin meningkat. “Menerapkan 3M adalah sebuah keharusan,” katanya.
Dia menjamin para dokter di bawah IDI tetap semangat dan bekerja sesuai dengan prosedur standar operasional, sumpah dokter, dan kode etik kedokteran dalam menangani pasien Covid-19. Dia berharap jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit bisa terus menurun dan pemerintah menjamin pasokan obat-obatan serta alat kesehatan. (rh/fin)