CIREBON – Pendemi Covid-19 berdampak pada masyarakat luas. Sektor bisnis tak luput terimbas. Namun ada harapan kebangkitan. Salah satunya dimotori oleh UKM dan pertanian perkotaan.
Hal tersebut diungkapkan CEO Radar Cirebon Group, Yanto S Utomo saat menghadiri rapat evaluasi Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Covid-19 di Ruang Adipura Balaiktoa Cirebon.
“Sektor UKM bisa menjadi tumpuan bagi pertumbuhan ekonomi di Kota Cirebon. Ini harus ada perhatian serius dari walikota,” kata Yanto, Senin (5/10).
Dia juga menyinggung pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 dan meninggal dunia. Rata-rata adalah mereka yang punya penyakit bawaan. Karenanya yang perlu diselamatkan saat ini adalah anak-anak dan orang tua dengan komorbid.
“Tentu saja ini pekerjaan walikota sungguh luar biasa. Tracing keluarga terutama bagi anak-anak, orang tua dan yang memiliki penyakit bawaan perlu mendapatkan perhatian serius. Karena kalau tidak selesai maka ini akan terus panjang,” tandasnya.
Terkait penanganan pasien covid-19, Yanto setuju bila di rumah sakit ada ustadz yang khusus mengurus jenazah. Sehingga tidak lagi muncul kesalahpahaman seperti kejadian yang ramai di media. Bahkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) gambling mengatur terkait pemulasaraan jenazah. Sayangnya, masyarakat kurang mendapat sosialisasi dan akhirnya memicu kesalahpahaman.
Pandemi covid-19 juga kemungkinan panjang. Sehingga yang dipikirkan saat ini adalah ekonomi rakyat. “Yang menyelamatkan kita adalah UKM , ekonomi rakyat akan hidup,” tegasnya.
Karenanya, Yanto berpesan agar ada penyelamatan UKM. Begitu juga beberapa dinas seperti perikanan kelautan pertanian bagaimana mampu melakukan penyediaan pangan hingga beberapa tahun ke depan. Salah satu solusinya adalah pertanian perkotaan harus dihidupkan.
Yanto yang masuk ke dalam Tim Percepatan Ekonomi Jawa Barat optimis di Jabar ekonomi akan tumbuh. “Di Jabar, apapun yang ditanam akan hidup. Jabar itu apa saja bisa hidup,” tandasnya. (abd)