“Saya mohon semuanya tenang, karena BK DPRD Kabupaten Kuningan sudah siap melakukan tugas ini, apapun risikonya buat kita semua. Karena kita terus terang, sebagai anggota dewan, maka etika harus kita tegakkan. Ini karena kewajiban kita,” tegas dr Toto yang merupakan Calon Bupati Kuningan pada Pilkada Kuningan tahun 2018 lalu itu.
“Oleh karena itu, mohon doa restunya dari semua, dalam mengambil suatu kebijakan. Mudah-mudahan barokah buat kita semua dan menjadikan suatu kepuasan buat kita semua,” imbuhnya.
Menjawab pertanyaan wartawan, dr Toto mengatakan LBH NU Kuningan mengadukan tentang berita yang sedang hangat saat ini, yakni viralnya pernyataan Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdi SE terkait kata limbah. Ia menyebut tidak ada tuntutan apapun dari LBH NU, karena semuanya diserahkan kepada BK.
“Yang ada hanya mengadukan atau melaporkan untuk BK menindaklanjuti dalam persoalan kode etik tersebut. Kalau soal hukum, mungkin ada aparat hukum, kami bertugas di internal saja. Untuk laporan yang masuk, jika nantinya ada lagi, tetapi materinya sama, maka selama tujuh hari itu dihitung sejak laporan yang pertama masuk, yaitu dari LBH NU,” ucap dr Toto diiyakan H Purnama.
dr Toto menambahkan, BK DPRD Kuningan yang kini dipimpinnya itu baru sekitar dua minggu ditetapkan oleh sidang paripurna, sebagai perombakan dari BK sebelumnya. Dalam kasus yang menimpa ketua dewan itu, ia berharap timnya bisa melakukan tugas secara baik dan optimal.
“Sehingga tidak ada lagi kata-kata yang tadi diucapkan. Surat pengaduan sudah ada, berarti way out-nya (jalan keluar) pasti ada. Saya jamin pasti ada way out-nya. Untuk hasilnya, nanti kita akan berikan kepada partai yang bersangkutan (PDIP, red),” tegasnya lagi.
“Kita harus selesaikan dengan tuntas, ini harus tuntas, apapun risikonya. Insya Allah tidak akan ada (penekanan-penekanan). Kita akan bekerja maraton dan akuntable serta terbuka, apapun risikonya,” tandas dr Toto. (muh)