NEW YORK – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada Senin (5/10) mengatakan, bahwa Covid-19 dapat menyebar melalui virus yang tertinggal di udara selama berjam-jam.
Pernyataan tersebut, menguatkan kekhawatiran yang disuarakan secara luas oleh para ahli kesehatan masyarakat tentang penularan virus corona melalui udara dari virus.
Panduan CDC muncul beberapa minggu setelah badan tersebut menerbitkan dan kemudian menghapus peringatan serupa. Tentunya, hal ini memicu perdebatan tentang bagaimana virus menyebar.
CDC mengatakan, bahwa ada bukti mereka yang terinfeksi dengan Covid-19 kemungkinan menularkan orang lain yang berada lebih dari 1,8 meter jauhnya, di dalam ruang tertutup dengan ventilasi yang buruk.
“Para ilmuwan percaya jumlah tetesan dan partikel kecil yang menular, atau aerosol, yang diproduksi oleh orang dengan Covid-19 menjadi cukup terkonsentrasi untuk menyebarkan virus,” kata para peneliti dalam keterangannya, seperti dikutip AFP, Selasa (6/10).
CDC juga telah lama memperingatkan penularan melalui tetesan kecil yang menembak melalui udara dan umumnya jatuh ke tanah, yang menghasilkan aturan jarak sosial enam kaki. Tetesan aerosol masih jauh lebih kecil dan dapat tetap melayang di udara, seperti asap.
CDC menekankan, bahwa transmisi kontak dekat lebih umum daripada melalui udara. Sebelum nya, sekelompok ilmuwan AS memperingatkan dalam surat terbuka yang tidak terkait yang diterbitkan dalam jurnal medis Science pada Senin bahwa aerosol yang tertinggal di udara dapat menjadi sumber utama penularan Covid-19.
“Kenyataannya adalah penularan melalui udara adalah cara utama penularan terjadi dalam jarak dekat dengan kontak yang lama,” ujar para peneliti CDC.
“Virus dalam aerosol dapat tetap di udara selama beberapa detik hingga berjam-jam, melakukan perjalanan lebih dari dua meter dan terakumulasi di udara dalam ruangan yang berventilasi buruk. Keadaan itu menyebabkan peristiwa penyebaran super,” imbuhnya.
Para peneliti juga mengatakan, bahwa pejabat kesehatan masyarakat harus secara jelas membedakan antara tetesan yang dikeluarkan melalui batuk atau bersin dengan aerosol yang dapat membawa virus ke jarak yang lebih jauh.
“Pejabat kesehatan masyarakat harus menyoroti pentingnya memindahkan aktivitas di luar ruangan dan meningkatkan udara dalam ruangan, bersama dengan mengenakan masker dan jarak sosial,” pungkasnya. (der/fin)