Keluarga Korban Lapor Polisi

0 Komentar

CIREBON – Insiden belasan warga yang membuka peti dan membawa jenazah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 berbuntut panjang. Selasa (6/10), mereka mendatangai Mapolres Cirebon Kota untuk melaporkan Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati terkait insiden tersebut.
Keluarga almarhum S yang merupakan pasien terkonfirmasi Covid-19, warga Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, mengaku tidak terima terhadap cara pemulasaran jenazah yang dinilai tidak layak. Mereka juga turut melaporkan Tim Satgas Covid-19 Kota Cirebon yang dinilai tidak becus dalam memperlakukan keluarganya.
“Kami datang ke sini (Mapolres Cirebon Kota, red) untuk menuntut keadilan. Karena suami saya dimakamkan dengan cara tidak layak,” ujar Ratnawati, istri almarhum S kepada sejumlah awak media. Selasa (6/10).
Ratnawati mengatakan, sebelum insiden itu terjadi, sebenarnya pihak keluarga telah mengikhlaskan. S meninggal dunia pada Sabtu (3/10) sekitar pukul 14.50 WIB. Saat itu, pihak rumah sakit langsung menghubungi keluarga untuk memberikan kabar duka tersebut. Keluarga juga dikabari bahwa S positif Covid-19. Pihak keluarga telah menerima dan menyatakan ikhlas. Segala prosedur, kata Ratnawati, telah keluarga ikuti. Termasuk ia juga menyetujui bahwa jenazah suaminya baru dikebumikan pada Minggu keesokan harinya.
Namun kemudian, pihak keluarga merasakan ada sejumlah kejanggalan. Saat pihak keluarga meminta untuk mendampingi jenazah S walaupun harus dengan menggunakan APD lengkap, pihak rumah sakit disebutnya tidak membolehkan.
“Katanya tenang saja, semuanya nanti akan diurus oleh rumah sakit. Ya sudah keluarga menerima saja,” ungkapnya.
Saat insiden terjadi, yakni pada Minggu (4/10) lalu, kata Ratnawati, jenazah suaminya sempat terbengkalai selama kurang lebih satu jam setengah. Jenazah dibiarkan di lokasi pemakaman. Selama itu, tidak ada petugas yang menguburkan. Baik dari pihak rumah sakit, puskesmas maupun pihak kecamatan.
Saat itu, jenazah S hanya dibawa oleh sopir ambulans tanpa didampingi pihak-pihak yang menguburkannya. “Nah katanya kan keluarga hanya diam saja. Tenang. Nanti dari rumah sakit yang ngurusin. Tahu begitu kan, ya sudah keluarga saja yang mengurus,” ungkapnya.
Belasan warga pun berkerumun di dekat lokasi pemakaman. Saat itu, keluarga juga merasa curiga. Sehingga ada orang-orang yang nekad membuka peti jenazah. Betapa terkejutnya ia saat mengetahui jenazah S masih mengenakan baju dan diapers dewasa.

0 Komentar