Keluarga Korban Lapor Polisi

0 Komentar

Terpisah, anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Yoga Setiawan SE angkat bicara terkait prosesi pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Desa Astana, Kecamatan Gunungjati. Menurutnya, peristiwa prosesi pemakaman yang viral di media sosial dan pesan berantai melalui WhatsApp itu, menunjukkan ada keteledoran dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati.
Namun, pihaknya tidak bisa intervensi terlalu dalam. Sebab, lokus rumah sakit tersebut ada di Kota Cirebon. Setidaknya, kasus kemarin menjadi pelajaran. Sampai viralnya pemulasaraan jenazah itu, karena perlakuan pihak rumah sakit menyulut amarah warga.
“Setidaknya, hal seperti itu jangan sampai terjadi kembali. Kesannya, yang terjadi kemarin itu seperti menaruh mayat kucing. Harusnya, ada koordinasi antar pemerintah daerah. Yang nantinya akan ditindaklanjuti oleh tim gugus tugas,” ujar Yoga kepada Radar, Selasa (6/10).
Sebab, kata Politisi Partai Hanura itu, tim gugus tugas itu mulai dari tingkat pemerintah daerah, kecamatan sampai di tingkat desa. Semuanya akan terkoordinasi dengan baik. “Jadi wajar-wajar saja ketika kemarin ada warga yang sampai membuka peti jenazah,” imbuhnya.
Terkait nempelnya popok dewasa di tubuh jenazah, sambung Yoga, pihaknya meminta hal itu agar bisa dibuktikan oleh pihak RS. “Itu bisa dibuktikan tidak ada cairan yang keluar atau jangan-jangan hanya alibi saja,” katanya.
Ia mengungkapkan, dengan peristiwa itu, memunculkan berbagai pemikiran di tengah masyarakat. Seperti, apakah semua jenazah Covid-19 akan diperlakukan sama seperti itu. “Saya yakin pemikiran itu pasti ada di benak masyarakat,” tuturnya.
Ia mengaku, sangat mendukung ketika ada rencana pemerintah daerah menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam pemulasaraan jenasah pasien Covid-19 agar tidak lagi menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
“Memang harus ada saksi ketika pasien itu benar-benar terkonfirmasi positif Covid-19 dan dalam pengurusan jenazahnya, sudah benar sesuai syariat Islam, jika pasiennya muslim,” pungkasnya.
Sementara itu, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon kembali mengalami peningkatan. Sesuai data per Selasa (6/10), ada penambahan 13 kasus baru yang membuat jumlah total kasus menjadi 897 orang yang terpapar Covid-19. Dari kasus-kasus baru tersebut, saat ini ada puskesmas yang akhirnya ditutup sementara waktu pelayanannya yakni Puskesmas Watubelah.

0 Komentar