Lain lagi dengan pernyataan Kabag Tata Pemerintahan (Tapem) Setda, Rusmiadi AP SSos MSi. Mantan Camat Cidahu itu memilih untuk tidak mendaftar di open bidding karena merasa tugas dan tanggung jawab yang diembannya saat ini cukup berat. Sehingga dia belum berkeinginan untuk ikut seleksi kendati memenuhi persyaratan.
“Saya tidak akan ikut seleksi terbuka karena banyak pekerjaaan yang harus saya selesaikan. Apalagi saya baru menjabat Kabag Tapem belum setahun sehingga saya harus banyak belajar. Saya mendukung teman-teman untuk ikut open bidding,” sebut dia.
Kabid Tata Ruang pada Dinas PUTR Asep Abdul Mukti ST MSi optimis menghadapi seleksi JPT. Dia mengatakan jika dirinya sudah tiga kali mengikuti open bidding dan semuanya masuk tiga besar. Jika sekarang kembali ikut, berarti ini adalah keempat kalinya. “Open bidding sudah tiga kali saya ikut. Pertama di Pemkab Indramayu, kemudian Kota Cirebon dan di Pemkab Kuningan sendiri. Alhamdulillah dari tiga kali ikut, semuanya masuk tiga besar. Jika melihat posisi yang memenuhi syarat dengan pendidikan serta pengalaman bekerja, mungkin saya mendaftar di Staf Ahli Bupati,” katanya.
Soal kesiapan ambil bagian dalam seleksi terbuka JPT, juga dilontarkan Kabag Administrasi Pembangunan Setda, Dr Wahyu Hidayah MSi. Mantan Kabag Protokol itu melihat, seleksi terbuka merupakan jalan untuk promosi ke Eselon II, dan dirinya siap untuk ambil bagian. Namun Wahyu belum menyebutkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mana yang akan menjadi jugjugannya. “Saya akan istikharah dulu untuk menentukan pilihan. Kemudian juga saya menunggu pengumuman persyaratan apa yang harus dipenuhi jika ikut open bidding,” jawabnya. (ags)