CIREBON – Hari ini Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH akan melantik pejabat eselon II Kota Cirebon hasil seleksi terbuka lelang jabatan (open bidding). Mereka akan mengisi kekosongan kursi di empat dinas.
Posisi dimaksud adalah Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP), Dinas Lingkungan Hidp (DLH), Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Hingga Kamis malam, para kandidat kepala dinas yang dilantik sudah mendapatkan surat undangan mengikuti pelantikan.
Informasi yang dihimpun Rada Cirebon, empat kepala dinas hasil seleksi adalah Kadini S Sos yang akan menjabat sebagai kepala DLH, DPRKP akan dipimpin oleh Ir Agung Sedijono MM, Satpol PP dipimpin Edi Siswoyo dan DSP3A dipimpin Santi Rahayu.
Saat dikonfirmasi, Santi Rahayu mengaku sudah mendapatkan surat undangan untuk dilantik di Ruang Adipura pukul 07.45 WIB. “Alhamdulillah sudah dapat undangannya,” kata Santi, kepada Radar Cirebon, Kamis malam (8/10).
Hal serupa juga diungkapkan Kadini S Sos. Saat dihubungi malam hari, dia memberitahukan baru saja mendapatkan undangan untuk dilantik. “Sudah. Alhamdulillah,” ucapnya, singkat.
Namun untu dua kandidat lainnya mengaku belum menerima undangan sampai berita ini diturunkan. Dari sumber Radar Cirebon di lingkungan balaikota, disebutkan bahwa pelantikan tidak hanya untuk empat kepala dinas.
Secara bersamaan walikota juga melantik kepala sekolah. Bahkan pada Kamis sore saat gladi kotor di tempat duduk calok eselon II yang mestinya kursinya 4 ternyata berjumlah 5 kursi. Kabarnya, satu kursi tersebut adalah kepala sekolah baru. Namun belum diketahui siapa kepsek yang akan dilantik.
Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH menjelaskan, pelantikan eselon II di 4 dinas dilaksanakan hari Jumat 9 Oktober 2020. Pelantikan ini setelah surat dari KASN turun hari Rabu. “Saya siap melantik 4 orang sebagai eselon II,” kata walikota.
Walikota menegaskan untuk pelantikan hanya eselon II, tapi untuk eselon III dan IV akan menyusul. Rencana untuk menggabungkan dibatalkan, karena jumlahnya terlalu banyak. Saat ini, masih diurai berapa posisi eselon III dan IV yang kosong. (abd)