CIREBON – Hingga saat ini belum ada penelitian yang mengatakan ASI bisa menularkan covid-19. Untuk itu, ibu menyusui yang terpapar atau suspect masih bisa memberikan ASI dengan beberapa syarat.
Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSDGJ), dr Suci Saptyuni Permadi SpA menuturkan, yang terpenting adalah memastikan terlebih dahulu kondisi ibu. Apakalah memiliki gejala atau tidak.
Saat tidak memiliki gejala atau ringan dan kondisi tubuh baik, diperbolehkan memberikan ASI. “Ada dua pilihan yakni memberikan ASI langsung atau ASI perah. Sejauh ini lebih banyak ibu yang dinyatakan suspect memilih memberikan ASI perah,” kata Suci, kepada Radar Cirebon, Senin (12/10).
Saat ibu dinyatakan positif terpapar covid-19 sebenarnya anak juga langsung otomatis dilakukan swab. Saat anak tidak terpapar dan kondisi ibu tidak memiliki gejala apapun, pemberian ASI diperbolehkan secara langsung.
Namun sebelum dan sesudah memberikan ASI ibu harus cuci tangan dengan sabun. Harus menggunakan masker, dan setelah memberikan ASI harus jaga jarak minimal 2 meter. “Sebenarnya risiko penularan terbesar bukan dari ASI melainkan dari droplet ibu,” terangnya.
ASI justru bisa menjadi proteksi antibodi dari covid-19 untuk bayi yang menyusu. Dalam kondisi tertetu, bisa diarahkan memberikan ASI perah. Tentu saat memerah ASI ibu juga harus selalu mencuci tangan dengan sabun dan mengenakan masker.
Untuk ASI perah sendiri bisa bertahan selama 4 jam di suhu ruang. Bila disimpan di kulkas biasa bisa bertahan 2 minggu. “Untuk lebih tahan lama lagi bisa disimpan di freezer khsusu dengan ketahanan mencapai 3 hingga 6 bulan,” jelasnya.
Suci pun mengingatkan kembali pada ibu menyusui untuk tetap semangat memberikan ASI. Dan penuhi protokol kesehatan. (apr)