SUMBER – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon terus melakukan upaya untuk menekan angka kasus penyebaran penyakit hepatitis B, khususnya yang terjadi pada ibu hamil (bumil). Pasalnya, sampai dengan saat ini pada tahun 2020 saja, 1,3 persen dari jumlah ibu hamil yang diperiksa dinyatakan terpapar hepatitis B.
Kondisi ini jika dibiarkan dikhawatirkan bakal mempengaruhi tumbuh kembang anak yang dilahirkan. Oleh karena itu, dinkes terus berupaya menemukan kasus ibu hamil yang terpapar virus hepatitis B agar optensi terburuk bisa dicegah dan ditanggulangi.
Pada tahun 2020, dari jumlah sasaran ibu hamil yang diperiksa sekitar 53.074 orang baru terealisasi sekitar 25.211 atau sekitar 47,50 persen hingga periode September 2020. Dari jumlah yang sudah diperiksa tersebut dinkes menemukan 330 ibu hamil yang reaktif saat diperiksa, atau sekitar 1,3 persen dari total yang sudah diperiksa.
“Kami menemukan ada 1,3 persen ibu hamil di Cirebon yang terpapar hepatitis B. jumlahnya sekitar 330 ibu hamil. Ini yang akan kita fokus tangani agar kondisinya yang sudah terpapar ini tidak membahayakan buah hati saat nanti dilahirkan,”ujar Kabid P2P Dinkes Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana saat ditemui Radar, kemarin.
Menurutnya, umumnya kondisi ibu hamil yang terpapar hepatitis B ini bisa dilihat secara kasat mata ketika selesai melakukan persalinan. Tubuh sang bayi yang dilahirkan akan dominan terlihat menguning, sehingga jika melihat kebiasaan masyarakat maka akan disarankan sering dijemur.
Namun demikian, untuk jumlah kasus sendiri sambung Nanang jika dibandingkan dengan yang terjadi pada tahun 2019 lalu pada periode yang sama dari Januari hingga September, maka di tahun 2020 ini terjadi penurunan.
“Tahun lalu itu ada sekitar 555 kasus dengan persentasi sekitar 2 persenan. Ini jelas menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu,” ungkapnya.
Hepatitis A yang menyerang ibu hamil ini imbuh Nanang bisa disembuhkan dengan treatment dan pengobatan yang dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Cirebon. Kondisi ini sangat berbeda dengan hepatitis B yang tidak bisa disembuhkan sehingga orang yang terpapar hepatitis A harus menjalani treatment serta perawatan sampai seumur hidupnya.