Indonesia Dapat 100 Juta Vaksin dari Inggris

suntik vaksin
Suntik Vaksin. ILUSTRASI. FOTO: Laman Health
0 Komentar

JAKARTA – Pemerintah Indonesia mengklaim, telah berhasil membuat kesepakatan terkait penyediaan 100 juta vaksin virus corona (Covid-19) dengan perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyatakan bahwa kesepakatan vaksin dengan perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca sudah dijanjikan akan dikirim pada awal 2021 mendatang.
“Pengiriman pertama diharapkan dapat dilakukan pada semester pertama tahun 2021 dan akan dilakukan secara bertahap,” kata kata Retno dalam jumpa pers daring, Kamis (15/10).
“Sebagai sesama negara dewan keamanan PBB, kita sepakat untuk terus mengarusutamakan multilateralisme. Kita juga sepakat memperkuat kerja sama pengelolaan vaksin Covid-19,” imbuhnya.
Retno menyatakan, kesepakatan dengan perusahaan AstraZeneca itu dicapai setelah dia dan Menteri BUMN, Erick Thohir melawat ke Inggris. “Pihak AZ sambut baik permintaan tersebut,” ujarnya.
Selain bertemu dengan perusahaan farmasi Inggris, Retno mengungkapkan terjadi pertemuan dan penandatanganan LOI antara Imperial College London (ICL), LTD atau VacEquity Global Health (VGH) dengan Kemenkes.
Dalam pertemuan dengan ICL dan VGH, Indonesia membahas berbagai potensi kerja sama strategis ke depan. Di antaranya penelitian, pendidikan, dan inovasi terkait pengembangan platform vaksin Self Amplifying RMA atau disingkat SARMA.
Retno mengatakan, Indonesia dan ICL terus membahas kemungkinan uji klinis tahap 3 uji klinis tahap 3 vaksin SARMA di Indonesia. “Vaksin SARMA dinilai penting karena memungkinkan proses pembuatan modular atau pop up yang dapat memastikan akses cepat atas vaksin di mana pun,” pungkasnya. (der/fin)
 

0 Komentar