CIREBON – Kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 di Kabupaten Cirebon bertambah lagi. Data terakhir yang dilansir Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, ada penambahan 4 kasus meninggal dunia, sehingga total yang meninggal berjumlah 61 orang.
Empat korban meninggal dunia tersebut adalah bocah laki-laki berusia dua tahun warga Kecamatan Gebang, laki-laki usia 59 tahun warga Kecamatan Palimanan, perempuan usia 58 tahun warga Kecamatan Plered, dan perempuan berusia 61 tahun warga Kecamatan Weru.
Kabag Humas Pemkab Cirebon, Nanan Abdul Manan SSTP MSi kepada Radar menuturkan, saat ini dengan jumlah total kasus positif Covid-19 sebanyak 1.023 orang, dan angka kasus meninggalnya sebanyak 61 orang. Maka perhitungan rasionya, jumlah kasus meninggal dibagi kasus konfirmasi positif, dikali 100%.
“Jumlahnya sekitar 5,96 persen. Jika dibulatkan menjadi 6 persen. Itu artinya, dari 100 kasus terkonfirmasi, ada 6 orang yang meninggal dunia,” ujarnya, kemarin.
Ditambahkannya, untuk jumlah kasus terkonfirmasi yang saat ini sudah dinyatakan sembuh, mengalami peningkatan signifikan. Total hingga data perhari Minggu (18/10), ada 735 orang selesai isolasi atau sembuh dari total 1.023 kasus terkonfirmasi di Kabupaten Cirebon.
“Upaya untuk mendorong tingkat kesembuhan pasien juga terus kita lakukan dengan berbagai cara. Baik melalui terapy plasma dan upaya-upaya lainnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon, mulai memproduksi plasma darah, hasil donor dari penyintas Covid-19. Plasma darah ini, nantinya digunakan untuk proses penyembuhan pasien Covid-19 di Kabupaten Cirebon.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni menuturkan, sudah ada dua pendonor plasma darah, yang plasmanya akan digunakan sebagai terapi penyembuhan pasien Covid-19.
“Dari dua pendonor tersebut, menghasilkan sekitar 1.200 cc plasma darah,” ujarnya.
Plasma darah buatan PMI Kabupaten Cirebon, sudah mulai digunakan untuk melakukan terapi kepada dua pasien, yang berada di Rumah Sakit Mitra Plumbon dan RSUD Waled. Terapi plasma darah, hanya diberikan kepada pasien Covid-19 dalam skala berat. Eni menyebutkan, dua pasien yang mendapatkan transfusi plasma darah tersebut, dalam kondisi berat dan kritis.
Namun berkat pengobatan dengan terapi plasma ini, keduanya sudah mengalami perkembangan menggembirakan. Untuk pasien dalam kondisi berat, saat ini sudah melepas alat bantu oksigen. Sedangkan yang kritis sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya.