CIREBON – Sejumlah layanan RSD Gunung Jati kembali dihentikan dan dibatasi, karena ada pegawai dan tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar virus corona (covid 19).
Hasil ini, didapat setelah dilakukan proses tracing dan testing terhadap peristiwa nakes terpapar sebelumnya. Akibat temuan kali ini, pihak RSD Gunung Jati terpaksa menutup dan membatasi sementara pelayanan.
Direktur RSD Gunung Jati dr Ismail Jamaludin SpOT membenarkan adanya tambahan nakes/pegawai yang positif sebanyak 9 orang. Mereka berasal dari kluster kamar operasi yang bertugas dari macam-macam jenis keahlian.
“Betul, hari ini ada penambahan 9 orang dari klaster kamar operasi. Terdiri dari 1 orang dokter spesialis, 2 orang penata anastesi, 5 orang perawat kamar bedah dan 1 orang non nakes,” ujarnya.
Sembilan orang pegawai tersebut, riwayat penularan mereka ada dari pasien yang baru diketahui positif setelah masuk rumah sakit, serta ada juga yang tertular dari faktor eksternal saat bertugas di luar lingkungan rumah sakit.
Atas temuan, ini, pihaknya memberlakukan kebijakan penutupan sementara sejumlah layanan sampai hasil swab pegawai yang kontak erat diketahui seluruhnya hasilnya benar-benar sudah tidak ada lagi yang terpapar.
Humas RSD Gunung Jati Arif Wibawa menyebutkan, sejumlah layanan yang ditutup dan dibatasi sementara diantaranya adalah Kamar Operasi dan NICU (Neonatus Intensive Care Unit).
Sedangkan Ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit) dan ICU (Intensive Care Unit) dilakukan pengurangan kapasitas. Sebelumnya Poliklinik Mata dan Gigi/Bedah Mulut juga ditutup sementara .
Sampai hari ini, tim pengendalian dan pengawasan internal RSD Gunung Jati telah melakukan penelusuran kontak dari 9 orang pegawai yang terpapar tersebut. Sejauh ini, tim PPI telah menetapkan 42 orang yang kontak erat dan semuanya telah dilakukan swab, dan tinggal menunggu hasil.
Kepala Dinas Kesehatan, dr H Edy Sugiarto MKes juga membenarkan adanya tambahan pegawai /tenaga kesehatan di RSD Gunung Jati yang terpapar virus corona, pada tempat mereka bertugas yakni di kamar operasi.
Meski demikian, pihaknya belum mendapat informasi mengenai domisili asal dari para nakes yang terpapar tersebut. Walau begitu, pihaknya terbuka jika para nakes/pegawai RSD yang terpapar memerlukan tempat isolasi di fasilitas isolasi hotel yang disediakan Satgas Covid-19 Kota Cirebon.
Sebagian Layanan RSDGJ ”Lockdown” Lagi
