Suasana ruang redaksi Radar Cirebon mendadak heboh Senin (26/10) malam. Sosok yang beberapa bulan ini wara-wiri di layar HP, tiba-tiba muncul menyapa kru redaksi Radar Cirebon yang kala itu tengah dikejar deadline.
ANDRI WIGUNA, Cirebon
TEPAT pukul 21.00 WIB, pintu ruang redaksi Radar Cirebon dibuka dengan pelan. Senyum simpul pun langsung terlihat mengambang dari sosok muda yang saat itu mengenakan batik dan sarung.
Ia pun tak canggung dan langsung masuk ke dalam ruang redaksi. Satu persatu kru redaksi ia salami. Seakan melepas kangen, ia pun menyempatkan diri berbincang cukup lama dengan sejumlah wartawan senior Radar Cirebon.
“Assalamualaikum,” sapa Ustadz Ujang saat memasuki ruangan redaksi.
Tak lama kemudian, ia kembali berbicara menghadap kamera yang sedari awal datang menyorotnya. Kemudian menemuai Redaktur Radar Kuningan, Ahmad Sanusi yang saat itu sedang duduk mengedit berita dari wartawannya yang sejak pagi berada di lapangan.
Rupanya mereka berdua adalah kawan lama. Ustadz Ujang sudah sangat akrab dan menanyakan kabar teman lamanya tersebut. Ahmad Sanusi, menurut Ustadz Ujang, wartawan pertama yang mewawancarainya ketika baru muncul sebagai praktisi dan saat itu ia masih sangat muda.
“Perkenalkan sahabat. Ini adalah Pak Sanusi, beliau adalah orang pertama yang mewawancarai saya dulu. Beliau dulu juga di lapangan, meliput mencari berita. Sekarang terlihat sudah sukses dan sudah tidak di lapangan lagi,” seru Ustadz Ujang.
Bagi Ustadz Ujang, berkunjung ke Radar Cirebon sudah seperti berkunjung ke rumah sendiri. Di sini menurutnya, ia kenal dengan banyak pekerja keras yang mampu dan bisa membawa perubahan sangat besar bagi kemajuan daerah.
“Sekarang Radar Cirebon gedungnya besar sekali. Ini tidak lain dari kerja keras teman-teman wartawan dan karyawan lainnya. Sehingga menjadikan Radar Cirebon media yang besar dan menjadi kebanggaan warga Cirebon dan sekitarnya,” jelasnya.
Dalam kunjungan tersebut, ia tak lupa mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua kru Radar Cirebon yang sudah mendukung kiprahnya dalam banyak hal. Menurutnya, Radar Cirebon punya banyak jasa sehingga ia bisa sampai di titik seperti sekarang.