“Tak ada kata-kata yang bisa diungkapkan ketika anak-anak menjadi korban. Di masa yang sulit ini, duka cita mendalam kami untuk keluarga dan juga Samos karena menghadapi luka yang dalam,” ucap Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis di twitter dikutip dari AFP.
Selain korban meninggal, pejabat Yunani setempat mengungkapkan ada 4 orang yang luka-luka. Salah satunya adalah gadis 14 tahun yang patah tulang. “Itu adalah kekacauan,” kata wakil walikota Giorgos Dionysiou.
“Kami tidak pernah mengalami hal seperti ini,” sambungnya.
Badan perlindungan sipil Yunani mengatakan kepada penduduk Samos melalui pesan teks untuk tetap berada di tempat terbuka dan jauh dari gedung.
Yunani dan Turki terletak di salah satu zona gempa paling aktif di dunia. Beberapa gempa bumi terkuat di dunia telah tercatat di sepanjang garis patahan yang melintasi Turki hingga Yunani.
Pada 1999, gempa bumi berkekuatan 7,4 skala Richter melanda barat laut Turki, menewaskan lebih dari 17.000 orang, termasuk 1.000 orang di Istanbul. Di Yunani, gempa mematikan terakhir menewaskan dua orang di pulau Kos, dekat Samos, pada Juli 2017.
Dalam sejarahnya, kedua negara tetangga ini memiliki hubungan yang buruk satu sama lain, meskipun keduanya adalah anggota aliansi militer NATO.
Gempa ini membuka jalan diplomatik untuk dua rival bersejarah tersebut, dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis melakukan panggilan langka kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk menyampaikan belasungkawa dan dukungannya.
Apapun perbedaan kami, ini adalah saat-saat ketika rakyat kami perlu berdiri bersama,” kata perdana menteri Yunani di Twitter.
“Terima kasih, Tuan Perdana Menteri,” tulis Erdogan sebagai balasannya.
“Bahwa dua tetangga menunjukkan solidaritas di masa-masa sulit lebih berharga daripada banyak hal dalam hidup,” pungkasnya. (der/fin)