INDRAMAYU- Siswa sekolah diminta untuk tidak jajan sembarangan. Pasalnya, 70 persen jajanan di sekolah kurang layak dikonsumsi. Demikian dikatakan Tenaga Sanitasi Puskesmas Plumbon Kecamatan Indramayu, Tuti Sudiarti kepada wartawan, belum lama ini.
“Hampir 70 persen jajanan di sekolah masih kurang sehat untuk dikonsumsi. Untuk itu, perlu langkah bersama untuk mewujudkan jajanan yang sehat dan bergizi bagi siswa,” ujarnya.
Menurut Tuti, dijadikannya SDN 1 Kepandean menjadi proyek percontohan pangan jajanan anak sekolah (PJAS) dari BPOM Provnsi Jawa Barat harus dijadikan sebagai momentum semua steakholder untuk mengawasi jajanan anak di sekolah agar mereka tidak secara sembarangan jajan makanan ketika di sekolah.
Menurutnya, ada beberapa cemaran yang perlu diwaspadai yakni cemaran bentuk fisik yang berasal dari benda luar yang masuk kedalam makanan, sehingga mulai dari benda yang berbahaya ketika masuk kedalam perut. Kedua, lanjut Tuti, cemaran biologi yang berasal dari makluk hidup pembawa virus atau panyakit ke makananan. “Ketiga adalah cemaran kimia, yang berasal dari bahan kimia yang bukan merupakan bahan aman untuk makanan yang membahayakan jika dikonsumsi,” tuturnya.
Ketiga cemaran ini, lanjut Tuti, perlu diwaspadai orang tua dan para siswa. “Jangan sampai makanan atau minuman yang tidak sehat beredar di lingkungan sekolah,” tandasnya.
Untuk menjaga anak agar mengkonsumsi jajanan sehat, sebutnya, pihak sekolah dapat mengedukasi siswa, pemilik kantin atau memberikan penjelasan kepada para pedagang supaya lebih memperhatikan jajanan anak sekolah.
Sementara itu, Komite Sekolah SDN 1 Kepandean Drs Usbandi sangat mengapresiasi dan siap mendukung pelaksanaan pangan jajanan anak sekolah. “Kami siap menyukseskan kegiatan pangan jajan anak sekolah. Karena dengan mengkonsumsi makanan atau jajanan sehat dan bergizi dapat mendukung imunitas siswa dan keberhasilan siswa mengikuti pelajaran,” ujarnya. (oni)
Ingatkan Siswa Tidak Jajan Sembarangan
