Lawan Covid-19, Angkat Korban PHK

Lawan Covid-19, Angkat Korban PHK
CORONA BUSTERS : Sejumlah petugas yang merupakan alumni peserta pelatihan program Mang Covid, tengah melakukan penyemprotan disinfektan menggunakan Corona Busters, beberapa waktu lalu. FOTO: UTOYO PRIE ACHDI/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

Ida Fauziah mengapresiasi Polytama Propindo yang menjadi bagian aktif untuk memberdayakan teman-teman yang terkena PHK, memperkuat UMKM, dan memberdayakan para disabilitas melalui kolaborasi dengan Kementrian Ketenagakerjaan maupun Pemerintah Kabupaten Indramayu. “Kalau program ini sukses di Indramayu, saya berharap bisa dikembangkan di Kabupaten lain dan bisa dilakukan secara nasional,” kata Ida.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Polytama Propindo Didik Susilo menjelaskan, Mang Covid merupakan program CSR dalam gerakan melawan Covid-19 di Indonesia. Kegiatan yang diberikan berupa pelatihan, penyemprotan, dan kewirausahaan disinfektan model baru yang inovatif.
“Melalui Mang Covid ini, korban PHK, UMKM dan disabilitas yang terdampak Covid-19 kita libatkan dan sudah dilatih lewat BLK Disnaker Indramayu. Mereka dilatih pembuatan disinfektan model baru yang bernama Corona Busters,” jelas Didik.
Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Asda II) Pemkab Indramayu Maman Koestaman mengatakan, Mang Covid yang diluncurkan oleh PT Polytama Propindo merupakan andil besar dalam pencegahan Covid-19 di Kabupaten Indramayu.
Menurutnya, program ini menjadi solusi untuk membantu pemerintah dan masyarakat dengan melibatkan korban PHK dan UMKM terdampak Covid-19, serta penyandang disabilitas.
“Mereka dilatih membuat alat disinfektan model baru, dan menjadi penyedia jasa penyemprotan yang tersertifikasi,” kata Maman.
General Manager Polytama, Dwinanto Kurniawan menjelaskan, melalui program “Mang Covid” sebanyak 100 orang korban PHK dan warga disabilitas di Indramayu sudah diberdayakan. Mereka  memperoleh pelatihan manajemen, marketing, kewirausahaan, ketrampilan dan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) selama enam hari.
Sejumlah peserta pelatihan tahap pertama sudah dipekerjakan di Polytama. Mereka adalah korban PHK dan kaum disabilitas. Kini mereka telah memperoleh penghasilan sesuai UMK (Upah Minimum Kabupaten).
“Kami berharap ada perhatian dari pemerintah atas program tersebut. Mereka yang telah mengikuti pelatihan, nantinya diharapkan bisa dipekerjakan di tempat lain, seperti pekerjaan penyemprotan desinfektan di perkantoran, dan tempat lainnya,” ujar Dwinanto.
Salah seorang peserta pelatihan yang juga penyandang disabilitas, Prasetyo mengungkapkan, ia diberhentikan dari tempat kerjanya akibat wabah Covid-19. Namun setelah mengikuti pelatihan ‘Mang Covid’, dirinya kini menjadi operator alat Corona Busters. Tugasnya menyemprotkan disenfektan model baru di lingkungan kantor di Indramayu. (oet)

0 Komentar