CIREBON – Jumlah veteran pejuang Perang Kemerdekaan dan veteran pembela di Kota Cirebon terus menyusut. Dari yang awalnya lebih dari 450-an orang, kini hanya tersisa 75 orang saja.
Dari jumlah itu, hanya beberapa yang aktif berkegiatan di Gedung Juang. Hal itu diungkapkan Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Cirebon, Didi Supardi.
Veteran itu, kata Didi terdiri dari veteran kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945-1949. Kemudian pejuang dalam operasi pembebasan Papua Barat atau yang dikenal dengan operasi Trikora.
Selanjutnya ada pejuang dari operasi Dwikora, yakni kampanye Ganyang Malaysia yang menolak pembentukan negara boneka Malaya oleh Pemerintah Kerajaan Inggris.
Selanjutnya ada pejuang dalam operasi Seroja dalam rangka pembebasan Timor Timur serta veteran perdamaian, yang merupakan delegasi Indonesia yang dikirimkan ke negara konflik dalam mengemban misi perdamaian dunia.
Menurut Didi, kondisi kesehatan para pejuang perang kemerdekaan, sebagian besar tidak lagi bisa beraktivitas keluar rumah. Usia mereka yang rata-rata sudah di atas 90 tahun. “Sekarang tugas mereka hanya tidur dan di kursi roda saja. Sudah tidak memungkinkan lagi untuk mereka beraktivitas,” ungkap pria yang merupakan mantan pejuang operasi Trikora dan Dwikora itu.
Meskipun demikian masih ada beberapa orang yang tetap bisa ikut mengurus organisasi. Didi mengakui, perhatian pemerintah terhadap para mantan pejuang khususnya yang tergabung dalam LVRI semakin membaik.
Hal itu dibuktikan dengan adanya perhatian pemerintah yang diberikan melalui dana kehormatan dan tunjangan veteran. Insentif tersebut membuktikan pemerintah memiliki kepedulian terhadap para pejuang bangsa. “Alhamdulillah. Perhatian pemerintah terhadap veteran terus membaik,” ucapnya.
Eksistensi veteran, kata dia, juga semakin diakui melalui UU 15/2012. Dalam UU yang baru sudah dilengkapi peraturan menteri yang terkait. Diantaranya pemerintah harus memberikan dorongan dengan dana operasional untuk organisasi veteran. “Di Cirebon, sejak zaman pak Subardi sampai sekarang, tidak ada masalah” ucapnya.
Selain itu, pemerintah juga selalu melibatkan veteran dalam setiap kegiatan, terutama pada hari-hari besar nasional. Dan yang istimewanya pada tanggal 16 Agustus.
Biasanya veteran diundang walikota untuk berbincang-bincang, makan bersama di kediamanya, lalu besoknya upacara. Tapi karena pandemi, para pejabat yang datang bersilaturahmi ke para veteran. “Dengan kami didatangi oleh pejabat, itu merupakan penghormatan dan perhatianya kepada kami,” tutup Didi. (awr)
Jumlah Veteran di Cirebon Tinggal 75 Orang

