INDRAMAYU-Setelah sebelumnya relawan pasukan ketu bergerak dari kampung ke kampung untuk menyapa warga dengan memasang stiker dari rumah ke rumah, kali ini giliran pasukan santri milenial melakukan aksi serupa.
Mereka akan bergerak secara bergerombol dengan tiga kelompok menyebar ke semua daerah pemilihan (dapil) yang padat penduduk.
Relawan dengan atribut unik dan menarik ini, yakni berpeci dan bersarung dengan seragam kaos warna biru bertuliskan Sholawat, dilepas secara resmi oleh pasangan calon Sholawat, Solihin-Ratnawati, di kampung Rawa Dalem Sukaurip, Kecamatan Balongan, Minggu (8/11).
Cabup Ratnawati mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan berbagai elemen rakyat Indramayu kepada pasangan Sholawat nomor urut 1.
Setelah sebelumnya para petani, para buruh, nelayan, tukang becak, juru parkir, majelis taklim dan lain-lain, mendeklarasikan dukungannya, kini perwakilan santri milenial menyatakan dukungan serupa dalam bentuk kesiapannya menjadi relawan untuk melakukan door to door menyapa warga.
Kepada para relawan, Ratnawati yang dikenal sebagai dokter teladan ini mengingatkan, agar pada saat turun ke masyarakat nanti, terutama saat mau menempel stiker dan melakukan persuasi, untuk selalu menjaga etika dan kesantunan dalam menyapa.
“Kalian ini duta-duta kami yang akan menyapa warga mewakili pasangan Sholawat, yang punya keterbatasan waktu dan tenaga untuk bisa bertemu dengan seluruh warga Indramayu. Karena itu, jangan bikin rakyat tersinggung apalagi terluka. Sapa dengan penuh kesopanan dan keikhlasan agar rakyat senang,” tegasnya.
Cabup yang diusung Partai Demokrat, PKB, PKS, Hanura dan PPP ini juga menyinggung soal aksi perusakan ratusan atribut kampanye pasangan Sholawat, khususnya di wilayah Karang Ampel.
“Biarlah mereka merusak atribut kita, karena mereka tahu kita akan menang. Yang penting, tidak merusak perasaan dan hati rakyat. Dan kami dari Sholawat ingin membuat rakyat senang dengan aneka program yang sudah kami siapkan,” ungkapnya.
Kalau soal atribut, kata Ratnawati, hari ini dirusak seratus buah, Insya Allah akan tumbuh seribu buah. “Yang jelas, dengan perusakan atribut kita itu, dukungan warga makin mengalir. Mereka menyampaikan simpatinya, karena tidak membalasnya dengan aksi serupa. Yang pasti, perusakan itu, tak akan menghentikan dukungan rakyat yang terus menguat,” tegasnya.