“Saya takut, ketimbang ditembak. Jadi, balik lagi. Ramai-ramai keributan itu sekitar 20 menitan, terus geng motor bubar. Polisi TNI dan lainnya pada datang,” tuturnya.Setelah kejadian itu, Polsek Gempol dan Unit Indentifikasi Polresta Cirebon datang dan langsung melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Hasil olah TKP itu, ditemukan sejenis seperti pelor sepeda yang diduga sebagai peluru dari softgun tersebut.
Di tempat yang berbeda, Hermanto aparat desa setempat mengiyakan kalau warganya menjadi korban luka tembak. Kejadian yang menimpa warganya diserang oleh geng motor sudah dua kali terjadi. Sebelumnya pada September 2020.
“Warga kami kena tembak. Sekarang saya lagi ngurus, karena pelakunya sudah ditangkap dan berada di Polsek Gempol,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, malam itu juga polisi langsung melakukan pendalaman dan berhasil mengamankan beberapa orang anggota geng motor. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh petugas, hanya 2 orang yang terbukti dan diamankan. (cep)