Edy menyebutkan, riwayat penularan dari hasil tracing petugas puskesmas, diduga telah terjadi transimisi. Riwayat penularannya, hasil tracing, antar pegawai, karena setiap hari ketemu. Peluang transmisi lokal antar pegawai.
Awalnya penularan terjadi di apotek induknya. Kemudian, karena keluarga pemiliknya sering bepergian ke luar kota. Juga sempat terinfeksi virus corona. Berikutnya, terjadi penularan di transmisi lokal.
Sementara itu, Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Cirebon, Suweka menjelaskan, penutupan Apotek Pasuketan berdasarkan perintah walikota melalui Satgas Covid-19 yakni Dinas Kesehatan. Dalam hal ini, pihaknya mem-back up kegiatan penutupan itu. Bahkan ada kegiataan aktivitas apotek, walaupun oleh Dinkes sudah ditutup.
Dia mengaku mendapatkan informasi adanya aktifitas di dalam toko itu. Pihaknya bersama anggota Satpol PP meluncur ke lokasi sekitar pukul 10.00 WIB. Meski sebelum pukul 10.00 WIB mereka sudah melakukan penutupan.
Suweka menjelaskan, penyebab Satgas Covid-19 Kota Cirebon menutup, karena karyawannya ada yang terpapar Covid-19. “yang ditutup Apotek Pasuketan dan grup bisnisnya. Tidak kurang sekitar 9 lokasi,” ujarnya.
Satpol PP, kata Suweka, menurunkan Dalops dan apotek ditutup sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Artinya, sampai uji swab karyawannya kembali negatif. “Seperti halnya semua instansi lockdown, begitu juga Apotek Pasuketan juga ditutup,” tegasnya.
Pihaknya juga membeberkan, ada informasi warga bahwa pagi pukul 09.00 WIB apotek tersebut mendadak tutup. Karena penasaran akhirnya Satpol PP Pukul 10.00 WIB meluncur. Ternyata meskipun tutup bagian depan, tapi tetap menerima konsumen dari samping. Sehingga Dinkes langsung turun ke lapangan.
“Anggota kami mendokumentasikan foto dan video,” kata Suweka.
DATA TOKO-TOKO
Masih menurut Suweka, tingkat kesadaran masyarakat akan penerapan protokol kesehatan, memang telah meningkat dibandingkan sebelumnya. Hanya saja, di lapangan, banyak masyarakat yang tak menggunakan masker dan fasilitas mencuci tangan dengan benar.
“Misalnya, masih ada yang menggunakan masker, tapi di leher. Atau menggunakan masker tapi tidak sesuai dengan standar kesehatan,” ungkapnya.
Maka dari itu, pihaknya tetap akan melakukan patroli dan penindakan terkait masalah protokol kesehatan. Untuk patroli, Satpol PP rutin melakukannya setiap hari dua kali. Yakni pada pagi dan sore.