CIREBON – Delapan tenaga guru dari sejumlah sekolah di Kabupaten Cirebon terpapar Covid-19. Mereka termasuk dalam penambahan 50 kasus baru yang terjadi pada Rabu (18/11). Sehingga membuat total jumlah kasus terkonfirmasi di Kabupaten Cirebon menjadi 1.721 orang.
Khusus untuk penambahan dari kalangan tenaga pengajar tersebut, pertama kali diketahui dari swab masif yang dilaksanakan Dinkes Kabupaten Cirebon. Swab masif itu, dilaksanakan selain untuk memastikan para tenaga pengajar tidak terpapar Covid-19.
“Kita kan saat ini memang sedang menjalankan swab masif untuk kalangan guru juga. Masih belum selesai, dari hasil sementara kita temukan ada 8 kasus terkonfirmasi positif,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini memang ada beberapa sekolah yang sudah melaksanakan KBM tatap muka. Untuk sekolah-sekolah yang gurunya terpapar Covid-19, diminta menghentikan KBM tatap muka selama pelaksanaan tracing dan tracking dan pemeriksaan yang dilakukan pada kontak erat yang bersangkutan.
“Ya kalau ada gurunya yang positif otomatis harus ditutup dan dihentikan dulu KBM-nya. Kita lakukan penelusuran kontak erat untuk memutus dan mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan dunia pendidikan,” imbuhnya.
Dijelaskan Hj Eni, penghentian KBM tatap muka di tempat guru yang terpapar Covid-19, penting dilakukan. Terlabih saat ini banyak kasus transmisi lokal yang membuat jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 semakin naik setiap harinya.
“Kita akan koordinasi dengan Disdik untuk tindak lanjutnya. Memang saat ini harus berhati-hati karena transmisi lokal sudah terjadi di Kabupaten Cirebon,” bebernya.
Ditambahkan Eni, pihaknya saat ini sudah membagikan VTM untuk 60 puskesmas di Kabupaten Cirebon. Masing-masing Puskesmas mendapat jatah 150 VTM. Sehingga, saat ini totalnya ada 9000 VTM yang akan digunakan untuk tenaga kesehetan, kontak erat, tenaga pengajar dan lain-lainnya.
Terpaparnya para guru di Kabupaten Cirebon tersebut sambung Hj Eni, sangat mungkin terjadi karena penerapan protokol kesehatan yang kurang maksimal diterapkan, ia oun mendorong agar penerapan protokol kesehatan terus dilakukan dimanapun dan oleh siapapun dalam kehidupan sehari-hari.
“Sampai dengan saat ini sudah ada 116 orang meninggal di Kabupaten Cirebon, ini harus kita jadikan perhatian untuk menjaga protokol kesehatan agar tidak jatuh korban lagi,” ungkapnya.