CIREBON – Masa penutupan sementara apotek dan sejumlah toko peralatan kesehatan grup farmasi lainnya, nampaknya masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Pasalnya, hingga Rabu (18/11), hasil pemeriksaan lanjutan terhadap karyawan lain yang bekerja di fasilitas farmasi tersebut, belum diketahui hasilnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr H Edy Sugiarto MKes menjelaskan, hasil pemeriksaan terhadap 25 karyawan lain pada grup farmasi tersebut, masih belum keluar. Padahal, gelombang kedua swab test masal terhadap karyawan di grup farmasi tersebut, telah dilakukan sejak satu pekan lalu.
Bahkan, kata dia, Rabu (18/11) ada sekitar 15 orang karyawan lainnya yang menjalani swab gelombang berikutnya. Mereka diikutsertakan dalam program swab masal yang dilakukan pihaknya di Gedung Diklat BKKBN.
“Yang 25 orang sebelumnya swab nyebar di beberapa tempat. Hasil swabnya diperiksa di Lab PCR RS Pelabuhan, tapi sudah seminggu hasilnya belum keluar juga. Hari ini juga ada yang diperiksa di BKKBN sekitar 15 orang,” ujarnya.
Edy mengatakan, para karyawan yang tergolong dalam kategori kontak erat kluster farmasi itu, melakukan swab di beberapa tempat. Ada yang di Puskesmas Kejaksan, BKKBN, dan ada juga yang mandiri.
Tapi, untuk kelompok peserta swab masal gelombang 25 orang tersebut, kebetulan sampel specimen hasil swabnya, dilakukan pengujian di laboratorium PCR RS Pelabuhan. Ini dilakukan karena saat ini pemeriksaan PCR dari hasil swab masal yang difasilitasi pemkot, lokasinya disebar.
Hal tersebut dikarenakan saat ini, laboratorium PCR di Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati, kapasitas pengujian PCR-nya masih terbatas, pasca lockdown baru sanggup melayani 100 pieces pemeriksaan sampel specimen cairan saluran pernafasan.
Sedangkan, sampel specimen dari para peserta swab masal akhir-akhir ini jumlahnya cukup banyak, ada 300-400 lebih setiap harinya. Hal ini mengingat pelaksanaan swab masal beberapa waktu terakhir ini tidak hanya dilayani di gedung diklat BKKBN, tapi juga disebar di puskesmas-puskesmas.
“Intinya, dari 9 apotek dan toko alkes yang kemarin kita tutup itu, sampai hari ini belum boleh buka. Batas waktunya sampai semuanya tidak ada lagi yang dinyatakan positif,” imbuhnya. (azs)