“Saya bilang, ini harus ke rumah sakit. Karena kalau tidak akan bahaya,” terangnya kepada sang istri.
Ia pun melirik sejumlah rumah sakit yang ada di Cirebon. Dirasa, belum ada yang cocok. Sampai akhirnya menghubungi Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen. Kebetulan, masih ada ikatan saudara. “Udah RS Tugurejo aja, saya carikan kamar,” ucap Marzuki, mengulang yang disampaikan wagub.
Menggunakan kendaraan pribadi, Marzuki dilarikan ke Semarang. Melewati tol yang telah terhubung membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam. Di situ selang oksigen telah terpasang. Sesampainya di RS, ia tak langsung menjalani isolasi. Ya, saat itu belum terkonfirmasi positif. Karena belum dilakukan swab.
Bantuan pernafasan menggunakan oksigen diganti dengan yang lebih baik. Masuk IGD, swab itu baru dilakukan. Kita tahu, hasil swab tak bisa langsung keluar saat itu juga. Membutuhkan proses di mesin PCR. Kurang lebih selama tiga hari. Benar saja, ketika hasilnya keluar, Marzuki dinyatakan positif. Dia harus menjalani isolasi di RS itu juga.
Nurul Bahrul Ulum yang sejak pertama berpergian ke luar kota mendampingi, merasa tak tega. Ia keukeuh ingin mendampingi suami, meski telah dinyatakan positif. Usaha untuk mendampingi itu dilakukan dengan meminta izin kepada pihak rumah sakit. Tentu, tak bisa begitu saja. “Syaratnya harus sebagai pasien,” kata Marzuki, menyampaikan yang dikatakan pihak RS saat itu.
Ya, mau bagaimana lagi. Keinginan Nurul kuat. Apapun risikonya ingin mendampingi suami. Meski saat itu ia tak bergejala. Sang istri tak merasakan sakit apapun. “Istri sebetulnya sehat. Ingin menemani, karena tidak tega melihat kondisi saya,” ungkap mantan kepala Seksi Penelitian dan Pengkajian Ilmiah Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI tersebut.
Suami istri itu akhirnya dirawat dalam satu ruangan. Sama-sama pasien Covid-19, meski Nurul saat itu belum dinyatakan positif karena belum dilakukan pemeriksaan swab. Karena sebagai pasien, Nurul ikut-ikutan diperiksa. Cek darah juga swab. “Ternyata begitu diswab, dia (istri, red) positif. Kemungkinan tertular oleh saya,” sambung alumnus IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta itu.