“Operasi itu sangat kompleks, menggunakan peralatan elektronik dan tidak ada yang hadir di tempat kejadian,” kata sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Laksamana Ali Shamkhani, kepada TV pemerintah seperti dikutip AFP.
Shamkhani menegaskan ada dugaan keterlibatan Mujahidin Rakyat Iran dengan rezim Zionis dan Mossad, merujuk pada Badan Intelijen Israel. “MEK ‘pasti’ terlibat, bersama dengan ‘rezim Zionis dan Mossad’,” pungkasnya.
Sementara itu, jurnalis Iran, Mohamad Ahwaze, membeberkan penyelidikan sementara yang bocor. Melalui cuitannya, Ahwaze mengatakan bahwa pembunuhan Fakhrizadeh direncanakan dengan sangat matang.
Selain sumber daya manusia, pembunuhan sosok arsitek nuklir Iran itu juga melibatkan bom berdaya ledak tinggi serta persenjataan jarak dekat.
Fakhrizadeh terbunuh bersama tiga pengawalnya dalam perjalanan menuju tempat peristirahatan di luar Teheran pada Jumat lalu. Dia menggunakan mobil sedan antipeluru serta dikawal dua kendaraan lainnya. Di antara para eksekutor, kata sang jurnalis, merupakan penembak jitu yang beraksi dari sepeda motor.
Menurut Ahwaze, 12 regu tembak yang merupakan tentara bayaran dikerahkan ke Kota Absard, sekitar 90 kilometer dari Teheran. Sementara 50 orang lainnya berperan menyiapkan logistik.
Tim tersebut telah memata-matai Fakhrizadeh sejak lama, termasuk mengetahui bahwa setiap Jumat dia pergi untuk beristirahat ke daerah pegunungan. (der/fin)