INDRAMAYU-Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Indramayu menghadapi krisis stok darah. Saat ini permintaan darah naik signifikan, sementara jumlah labu darah dari pendonor semakin berkurang.
Ketua PMI Kabupaten Indramayu, Mulya Sedjati mengatakan, meningkatnya permintaan darah, dikarenakan memasuki musim pancaroba.
Stok darah saat ini hanya cukup untuk kebutuhan sampai dua hari saja. Sementara untuk memenuhi kebutuhan dari sekian rumah sakit, PMI harus menyediakan 50 hingga 60 labu darah per hari.
“Memasuki musim penghujan kasus demam berdarah biasanya meningkat. Sebagai antisipasi stok darah harus tersedia. Sedangkan kegiatan donor darah sendiri berkurang karena adanya masa pandemi Covid-19,” ujarnya, Rabu (2/12).
Untuk mendapatkan labu darah dari para pendonor di masa pandemi Covid-19 ini, lanjut Mulya Sedjati, PMI dihadapkan pada kondisi pandemi ini, sehingga harus bisa mengatur jadwal dan dalam kegiatan mengikuti protokol kesehatan. Selain itu, proses pengambilan darah lebih diperketat.
“Standar operasional prosedurnya (SOP) lebih diperketat. Kegiatan donor darah tidak seperti biasanya. Selain intensitas kegiatannya dibatasi, animo masyarakat yang ingin mendonorkan darah berkurang. Ya karena pandemi Covid-19 ini,” paparnya.
Mulya berharap, bagi pendonor aktif untuk terus menyumbangkan darahnya ketika ada kegiatan donor diwilayahnya. Karena PMI Indramayu sangat membutuhkan labu darah untuk memenuhi permintaan.
“Kita berharap bisa datang untuk mendonorkan darahnya. Jangan khawatir, karena dalam kegiatan donor, kami menerapkan SOP atau protokoler kesehatan,” kata mantan Camat Anjatan tersebut. (kom)