Saran sebelumnya yang disampaikan pihak penyuluh lapangan PNM Mekaar, Reja, kalau kemungkinan ATM ditahan oleh pihak desa, kepala cabang membantah. Justru mengatakan kalau tidak ada sangkut paut dengan pihak desa. Padahal sebelumnya, Reja mengatakan kalau bantuan tahap pertama ATM dikolektifkan melalui desa. “Biasanya dapat ATM dari desa, kemungkinan desanya tidak diserahin,” kata Reja sebelumnya.
Atas tuduhan tersebut pihak Desa Ujunggebang, Kecamatan Susukan meminta bertemu secara langsung dengan kepala cabang PNM Mekaar. Namun ketika permintaan itu disampaikan kepada kepala cabang secara langsung, justru dia menolak bertemu. Dengan alasan tadi, tidak ada urusan dengan desa. “Kalau mau desanya aja yang datang ke sini (kantor PNM Mekaar Susukan, red),” kata kepala cabang tersebut.
Keluhan juga datang dari salah seorang suami nasabah PNM Mekaar. Dia adalah Suhandi. Warga Blok 1, Desa Kedondong, Kecamatan Susukan. Suhandi jengkel banpres istrinya tak kunjung cair. Padahal ia sudah pinjam utang ke tetangga dan menjadikan banpres dari PNM Mekaar itu sebagai jaminan untuk bayar.
Janji penyuluh di lapangan, katanya, empat hari setelah menerima ATM saldo Rp2,4 juta tersebut bisa diambil. Faktanya sudah lebih dari setengah bulan Suhandi dan istri masih menunggu tanpa kejelasan. Suhandi mengaku merasa malu terhadap tetangga yang ia pinjam uangnya tersebut. Karena belum bisa bayar.
“Di buku tabungan itu bulan sembilan sudah masuk. Tapi dicek tidak ada uangnya,” katanya kepada Radar Cirebon, kemarin.
Sebelumnya, untuk bisa mendapatkan ATM dan buku tabungan, Suhandi mengatakan, nasabah harus terlebih dahulu melunasi tunggakan yang ada. Ya, seluruh nasabah yang memiliki tunggakan. “Kalau tunggakan tidak ditutup semua, bantuan tersebut tidak bisa dicairkan. Dicoret namanya,” katanya, meneruskan apa yang disampaikan penyuluh PNM di lapangan. Ketika dikonfirmasi terkait itu kepala cabang membantah. “Tidak benar,” tandasnya.
Terkait waktu pencairan yang molor, Suhandi mengaku tak pernah mendapat kejelasan dari PNM Mekaar. Hanya diminta tunggu dan tunggu. “Awalnya prosedurnya memang seperti itu. Kita sudah serahkan berkas nasabah ke BNI, tapi tidak tahu kenapa belum cair,” dalih kepala cabang tadi.