Agung menambahkan, rencananya lumpur yang dikeruk akan disimpan di sepanjang bantaran sungai, menunggu hingga kering antara 3-5 hari. Lumpur tidak bisa langsung diangkut menggunakan truk, karena bisa memicu kerusakan truk. “Lumpurnya kan mengandung air laut. Pernah dulu langsung diangkut, hidrolik truknya malah rusak,” katanya.
Batas akhir pembongkaran bangunan di sepanjang bantaran sungai yakni 28 November. Namun, DPUPR berencana turun ke lokasi pada 30 November.
Dalam proses pengerukan lumpur sungai ini, keterlibatpun DPUPR hanya mengerahkan personel untuk membantu menyediakan akses alat berat. Targetnya pengangkatan sedimentasi berlangsung hingga satu bulan. (abd)
Puing Bangunan Dibiarkan
