“Insya Allah untuk insentif guru ngaji tahun 2021 sudah ada anggarannya. Nanti penyalurannya melalui sistem yang akan dibuat oleh pemda. Waktu kemarin baru mengalokasikan Rp1 miliar. Kita sudah meminta kepada TAPD agar anggaran untuk guru ngaji ini bisa ditambah lagi. Kalau ada tambahan pendapatan dari pemprov, minimal sama dengan insentif untuk guru madrasah, yaitu sebesar 2,5 miliar,” harap Ujang.
Lalu soal pendidikan, kata Ujang, banyak SD yang guru atau kepala sekolahnya PNS, satu, dua, atau tiga orang, sementara sisanya para guru honor. Meskipun ia bersyukur guru honor sekarang sudah memiliki status THL dari pemda melalui SK Sekda. Namun ada pula di sekolah tersebut guru THL-nya tidak ada, justru banyak guru honornya yang hanya mendapatkan gaji satu bulan Rp100 ribu.
“Pemerintah pusat menurut informasi akan melakukan rekrutmen melalui CPNS P3K. Kami berharap mudah-mudahan dari Kabupaten Kuningan banyak yang terekrut di sana. Namun demikian, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, hendaknya melakukan pendataan yang maksimal kepada SD-SD. Ada berapakah di SD tersebut yang status gurunya masih honor guru THL. Lalu bagaimana langkah-langkah yang akan dilakukan ke depan? Karena setiap tahun guru-guru PNS banyak yang pensiun,” harap Ujang. (muh)