Soal tingginya penderita hipertensi juga tergambar dari pemeriksaan di puskesmas. Penyakit tidak menular ini sering disebut juga tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke. “Bisa diderita siapa saja, karena bisa terjadi oleh bawaan juga faktor lainnya, ” tutur Sulfianti, belum lama ini.
Berbagai kiat menekan angka PTM ini pun dilakukan misalnya dengan sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan hidup sehat, serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku berisiko.
Tujuh langkah germas yang dapat menjadi panduan menjalani pola hidup lebih sehat seperti melakukan aktivitas fisik, makan sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, melakukan cek kesehatan berkala, menjaga kebersihan lingkungan, dan menggunakan jamban. “Lifestyle menjadi pemicu PTM. Banyak remaja kena hipertensi sama diabetes,” katanya.
Lanjutnya, akses yang semakin mudah untuk memesan makanan instan juga menjadikan lifestyle ini semakin banyak dianut masyarakat terutama remaja.
Kadinkes juga membenarkan, faktor penyebab diabetes memang lebih banyak dipicu pola makan atau pola hidup. Karena berdasarkan riset, faktor genetik keturunan itu hanya terdapat 30 persen dari jumlah penderita diabet.
Namun, pasien diabet karena penyebab faktor pola hidup ini, secara berkelanjutan dapat menurunkan faktor risiko genetik kepada keturunannya. Walaupun hal itu bisa dicegah ketika keturunanya memiliki pola hidup dan pola makan yang lebih sehat.
Dari kategori jenis kelamin, pasien diabetes memang lebih didominasi oleh perempuan. Hal tersebut mungkin diakibatkan karena perempuan lebih mudah mengalami kelebihan berat badan.
Aktivitas penderita diabetes perempuan juga lebih banyak dihabiskan di rumah, karena kurang gerak, kurang olahraga, tidak mengontrol makanan dan lain sebagainya.
Pada rentang usia produktif, gejala bakal menjadi calon pengidap diabetes militus sebetulnya sudah bisa dideteksi. Mulai dari sering haus, sering lapar, dan sering buang air kecil. Namun hal tersebut bisa dihindari bila dalam kesehariannya menerapkan pola hidup sehat dan seimbang.
Bagi yang sudah telanjur menjadi penderita diabetes militus, sebagian besar sudah tertangani dengan rutin pemeriksaan kesehatan dan mengkonsumsi obat-instan yang disarankan dokter.