Pemkab Kuningan Tingkatkan Kualitas PAUD

Pokja-paud
PERLU KUALITAS: Kabid Dikmas Disdikbud Kuningan Elon Carlan MPd sedang memaparkan perkembangan PAUD di Kabupaten Kuningan di hadapan Bunda PAUD Hj Ika Purnama, kemarin.
0 Komentar

KUNINGAN–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan terus berupaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hal ini sejalan dengan komitmen pemkab melalui arah kebijakan pengembangan PAUD holistik integratif. Tercatat, saat ini kelembagaan PAUD di Kabupaten Kuningan mencapai 989 lembaga atau mengalami peningkatkan dibanding sebelumnya. Ratusan lembaga itu tersebar hingga berbagai pelosok pedesaan.
Jumlah itu terdiri dari 298 TK, 555 Kelompok Bermain (KB), 147 Roudlotul Athfal (RA), 6 Taman Penitipan Anak (TPA) dan 33 lembaga Satuan Pelayanan Sejenis (SPS). Sedangkan jumlah siswa sendiri mencapai 38.097 orang. Terdapat 10.195 siswa TK, 16.663 siswa KB, 5.939 siswa RA, 123 siswa TPA dan 1.041 siswa SPS. Sementara kondisi jumlah guru PAUD secara keseluruhan sebanyak 2.862 orang. Tersebar di beberapa lembaga yakni 828 guru TK, 1.329 guru KB, 632 guru RA, 13 guru TPA dan 60 guru SPS.
Kepala Bidang PAUD Dikmas Disdikbud Kabupaten Kuningan Elon Carlan MPd menerangkan, penyelenggaraan PAUD di Kabupaten Kuningan berdasarkan pada prinsip-prinsip pelayanan. Yakni menyeluruh, terintegrasi, berkesinambungan, non diskriminatif, terjangkau, berbasis budaya yang kondusif, partisipasi masyarakat dan tata kelola pemerintah yang baik.
“Karena itu, perlu dilakukan peningkatan akses, pemerataan dan berkesinambungan serta kelengkapan jenis pelayanan PAUD. Peningkatan koordinasi dan kerja sama lintas sektoral, serta kemitraan antar institusi pemerintah, penyelenggara layanan dan organisasi terkait baik lokal maupun nasional,” ujar Elon dalam keterangan persnya, kemarin (15/12).
Pihaknya juga terus melakukan penguatan kelembagaan dan dasar hukum, serta pelibatan masyarakat termasuk dunia usaha dan media massa dalam penyelenggaraan pelayanan PAUD. “Sebab di lapangan, kita masih menemukan beberapa kendala dalam penyelenggaraan PAUD. Di antaranya kualitas pengelolaan yang belum profesional, keterbatasan jumlah lembaga penyelenggara, distribusi dan kualitas tenaga, fasilitas pelayanan yang kurang memadai, hingga pemahaman stakeholder PAUD masih terbatas,” beber Elon.
Karena itu, kata dia, perlu adanya kerja sama para pihak agar kualitas penyelenggaraan PAUD di Kuningan lebih ditingkatkan. Bentuk kerja sama itu misalnya pengendalian arah kebijakan pengembangan PUAD serta pendanaan, pembinaan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan, penyelenggaraan pelayanan PAUD dan sharing pendanaan, serta koordinasi penyelenggaraan PAUD.

0 Komentar