Rp3 Miliar untuk 1.000 Titik

0 Komentar

 
 
SUMBER – Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kabupaten Cirebon masih minim, masih butuh 16 ribu titik lagi. Sayangnya tahun ini tidak ada pengadaan PJU. Hanya tersisa untuk pemeliharaan. Nilainya pun masih besar, mencapai Rp3 miliar. Tidak terdampak refocusing.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Adang Suryana SSos mengatakan, anggaran pemeliharaan Rp3 miliar itu hanya untuk 1.000 titik. Sementara pengadaan PJU yang sudah dianggarkan Rp8 miliar, terkena refocusing.
Padahal, hampir setiap minggunya, permohonan pengadaan PJU selalu ada. Saat ini, banyak yang mengajukan ke dishub terkait pengadaan lampu PJU. Angka pengajuan pun tak cukup hanya satu atau dua, tapi minimal 10 sampai 15 PJU.
“Padahal untuk satu PJU saja totalnya bisa sampai Rp15 juta. Darimana kita menganggarkan,” ujar Adang, kemarin (16/12).
Menurutnya, kebutuhan PJU di Kabupaten Cirebon itu mencapai 30 ribu titik. Saat ini baru terpasang 16 ribu titik. Artinya, masih membutuhkan banyak anggaran. Belum lagi selama ini banyak lampu PJU yang rusak. Karena itu, pemeliharaan sangat penting dilakukan.
Apalagi, usia PJU sudah tua lantaran banyak lampu-lampu yang dipasang tahun 2005. “Lampu PJU itu yang warna kuning. Dan sistem pemakaiannya pun masih jam nyala. Artinya kondisi lampu mati atau hidup, tetap ada biaya yang harus dibayarkan ke PLN. Kan boros,” imbuhnya.
Bayangkan saja, kata Adang, per satu tiang nilai yang harus dibayarkan Rp1,5 juta perbulan. Untungnya, tahun ini ada program meterisasi, yang satu meterisasi untuk 10 tiang dengan penggunaan lampu LED.
“Dengan program meterisasi, terjadi penurunan biaya pembayaran PJU ke PLN. Biasanya dibayarkan Rp2 miliar lebih, kini tinggal Rp200 juta perbulannya,” katanya.
Adang menambahkan, saat ini pihaknya belum menggunakan panel surya. Sebab, tenaga surya hanya dipakai untuk daerah yang tidak terjangkau aliran listrik. Disamping itu, biaya perawatannya justru lebih mahal. Perbulannya bisa mencapai Rp50 juta. (sam) 

0 Komentar