LOSARANG-Tanggul Sungai Congger di Desa Pegagan Kecamatan Losarang jebol diterjang banjir, Kamis (17/12). Akibatnya, ratusan hektare sawah di sejumlah desa tergenang air.
Tak sampai merendam rumah penduduk. Luapan Sungai Congger membuat sejumlah akses ruas jalan raya dari Desa Muntur menuju Desa Ranjeng tertutup air dengan ketinggian antara 5-15 cm.
Informasi dihimpun, jebolnya bangunan tanggul lantaran tak mampu menahan arus deras Sungai Congger. Guyuran hujan deras sepanjang tiga hari terakhir, membuat luapan air sungai tak hanya merendam areal persawahan di Desa Pegagan. Tetapi meluas hingga desa tetangga seperti Desa Muntur, Santing, Krimun dan Losarang.
“Tidak berpotensi gagal panen. Karena mayoritas petani baru membajak sawah dengan traktor. Tetapi memang genangan air ada yang merendam beberapa lokasi persemaian padi,” ujar Kapolres Indramayu, AKBP Hafidh Susilo Bambang SIK melalui Kapolsek Losarang, Kompol H Mashudi SH MH kepada Radar saat memantau perkembangan banjir bersama jajaran Forkompimcam Losarang.
Dari hasil pemantauan dan laporan yang diterima, permukiman penduduk masih aman dari banjir. Pun demikian, masyarakat diminta tetap waspada menyusul cuaca ekstrem diperkirakan masih terus berlanjut.
“Informasi dari teman-teman di kecamatan lain juga sama. Saat ini kondisi debit air sungai tinggi. Meluap kemana-mana. Kami telah dan terus mengimbau masyarakat untuk waspada dan siaga,” kata Kapolsek Mashudi.
Pihaknya menambahkan, saat ini upaya perbaikan tanggul telah dilakukan. Oleh Forkopimcam, kuwu dan masyarakat. Secara darurat bergotong royong membendung tanggul Sungai Congger yang jebol dengan karung berisi tanah. Sambil menunggu perbaikan secara permanen.
Meluapnya air sungai juga terjadi di wilayah Kecamatan Lelea. Setelah merendam beberapa rumah warga di Desa Tempel RT 6 Blok Karanganyar, luapan Sungai Cibuaya juga merendam jalan penghubung antara Desa Tempel dengan Pengauban. Akses jalan tepatnya di Blok Kedung Demang Desa Pengauban sepanjang ratusan meter itu tergenang air. (kho)