Hal ini sebenarnya, lanjut Ujang, sudah didiskusikan oleh pimpinan, dan sebagian kecil sudah disampaikan ke media bahwa dalam rapim tersebut luar biasa, penuh dengan kekeluargaan, canda gurau dan juga kebersamaan.
“Jadi clear, supaya tidak ada lagi pertanyaan banyak orang tentang status Pak Zul, suratnya dari gubernur sudah diberikan kepada bupati dan kepada kita. Pak Zul ini statusnya tetap sebagai Ketua DPRD sampai dengan sebelum adanya keputusan inkracht,” terangnya.
Kemudian sebagaimana diketahui oleh semua, kata Ujang, DPRD melalui Bupati Kuningan sudah menyampaikan surat usulan peresmian pemberhentian Ketua DPRD, sebagai tindak lanjut dari keputusan BK. Surat itu telah diterima dan diyakininya telah dikaji oleh gubernur, sehingga keluarlah jawaban berupa surat yang disampaikan ke bupati dengan tembusan ke Ketua DPRD.
“Surat jawabannya seperti yang tercantum di dua surat itu. Intinya adalah, bahwa surat yang disampaikan DPRD ke gubernur melalui bupati ada kesalahan, atau masih ada kekeliruan. Oleh karena ini surat (jawaban gubernur) disampaikan kepada bupati dan ditembuskan kepada DPRD, kami tidak akan mendahului bupati. DPRD menunggu bagaimana koordinasi dan komunikasi yang dilaksanakan oleh Pak Bupati,” ucap Ujang.
“Tapi intinya, surat yang dikirim kepada gubernur melalui bupati, tentang usulan peresmian pemberhentian Ketua DPRD, itu ternyata masih ada kekeliruan. Apa kesalahannya, nanti ditindaklanjuti ke Pak Deis (Dede Ismail, red). Saya yakin Pak Bupati pasti akan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan DPRD, insya Allah seperti apa nanti kita akan menindaklanjuti surat tersebut,” imbuhnya.
Ujang pun mengungkapkan, gubernur dalam surat tersebut menyampaikan argumentasi hukum, untuk menjawab usulan peresmian pemberhentian Ketua DPRD setelah ada keputusan inkracht dalam proses yang sedang berlangsung di PTUN. Pihaknya memaknainya bahwa karena saat ini sedang dalam proses gugatan.
“Insya Allah kami pimpinan DPRD sudah bersepakat bahwa kami akan sangat memilah dan memilih, mana ini persoalan hukum yang sedang berjalan dari produk politik yang terjadi di gedung ini, dan mana ini persoalan-persoalan kemasyarakatan, keumatan, yang harus kita gawangi berempat, bersama-sama dengan riang gembira. Kira-kira begitu,” tutur Ujang.