ANJATAN – Pandemi Covid-19, tak menyurutkan petani di Desa Cilandak Lor, Kecamatan Anjatan untuk bersedekah. Melalui acara adat Sedekah Bumi, petani di sana ramai-ramai menyumbangkan nasi tumpeng. Jumlahnya mencapai ribuan.
Dikumpulkan lalu dijejer memutari taman Trikolot yang berada tepat disamping kantor Desa Cilandak Lor. Lantaran tak cukup tempat, sebagian tumpeng diletakkan di halaman depan kantor desa, tepatnya di bawah panggung wayang kulit.
Taat protokol kesehatan, hanya beberapa warga yang menunggui nasi tumpeng itu untuk didoakan. Sebagian besar memilih tetap di rumah supaya tidak terjadi kerumuman massa. “Nanti diambil lagi setelah didoakan. Nasi tumpengnya dibagi-bagikan ke tetangga, sedekah,” ujar Wawan, tokoh masyarakat setempat, kemarin.
Meski mencapai angka 1.000 tumpeng, jumlah tersebut terbilang belum seberapa. Tahun sebelumnya saat kondisi normal, jumlahnya mencapai 1.500 nasi tumpeng. “Biasanya satu rumah satu tumpeng. Sekarang berkurang. Acara sedekah bumi juga tidak seramai dulu. Mengingat kondisinya lagi musim corona ini,” tutur dia.
Walau di tengah bencana non alam, tradisi menyambut datangnya musim tanam rendeng tetap direspons antusias para petani didesanya. Acara diisi doa bersama, lalu ditutup makan beramai-ramai.
“Rutin diadakan setiap tahun menjelang musim tanam rendeng. Sengaja terus dilestarikan supaya tidak tergerus zaman. Kita terus berupaya agar adat istiadat, budaya dan kesenian daerah diberikan ruang agar warisan leluhur tetap lestari,” terangnya.
Menurutnya, sedekah bumi sejatinya sebagai perwujudan rasa syukur atas rezeki yang selalu diberikan Allah SWT. Sebagai ajang silaturahmi dan saling berbagai informasi khususnya antar petani. “Puncaknya kita berdoa bersama agar hasil panen musim tanam rendeng ini diharapkan melimpah,” kata dia. (kho)