CIREBON – Satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon masih melakukan tracing dan tracking kasus terkonfirmasi positif dari kluster pesantren, yang saat ini masih dalam penanganan.
Kadinkes Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes kepada Radar mengatakan, dari pihaknya masih terus melakukan tracing dan tracking dari kasus kluster pesantren. Terbaru, pihaknya sudah memeriksa 272 santri yang masuk dalam daftar kontak erat sebelumnya.
“Jadi sebenarnya total itu 106 kasus. Hanya memang yang dari Kabupaten Cirebon sekitar 87 orang. Sisanya dari luar daerah. Sehingga pencatatannya dilakukan dari daerah asalnya,” ujar Hj Eni, kemarin.
Ditambahkannya, kasus ini bermula dari salah satu santri yang mengalami gejala klinis dan dirawat di rumah sakit. Saat itu, karena gejalanya mengarah ke Covid-19 akhirnya dilakukan swab test. Begitu hasilnya keluar, santri tersebut dinyatakan positif Covid-19.
“Dari tracing tersebut, kemudian ditemukan dua kasus positif. Lalu dilakukan lagi tracing dari dua kasus tersebut,” imbuhnya.
Pihaknya pun menurut Hj Eni, terus melakukan tracing dengan melakukan swab test kepada 46 santri yang kemudian hasilnya ditemukan 26 santri positif terpapar Covid-19.
“Dari yang 26 ini, lalu di-tracing lagi. Ada 250 santri yang kita swab test dan hasilnya ada 106 santri yang diketahui positif. Dari 106 santri itu, 87 di antaranya dari Kabupaten Cirebon,” jelasnya.
Pihaknya pun saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan dari tracing 106 kasus positif yang saat ini sudah dilakukan. Sebanyak 272 santri masih menunggu hasil swab test yang sudah dilakukan.
“Yang sudah menjalani tes dan hasilnya negatif langsung dipulangkan. Sementara yang positif kita lakukan isolasi mandiri di dalam pondok. Tidak boleh pulang sampai dinyatakan sembuh,” ungkapnya. (dri)