Presiden mengumumkan adanya 2 orang WNI positif terinfeksi. Keduanya perempuan. Adalah NT (31) dan MD (64). Bermula ketika NT yang berprofesi guru dansa itu ikut dalam acara klub dansa di Klub Paloma & Amigos Jakarta dengan peserta multinasional.
Salah satu peserta merupakan WNA Jepang (domisili Malaysia). Saat kembali ke Malaysia terbukti positif virus corona (Covid-19) dan dirawat di Malaysia. Kemudian pada 16 Februari NT mulai menunjukan gejala. Seperti demam, sesak napas, dan batuk selama 10 hari. Kemudian yang bersangkutan dirawat jalan.
Pada 26 Februari 2020, karena merasa tidak nyaman dengan gejala yang dirasakan (sesak napas, demam, dan batuk), NT berobat ke RS Mitra Depok. Diagnosa RS Mitra Keluarga Depok menyatakan pasien sakit broncopneumonia, terduga Covid-19 infection dengan riwayat kontak kasus positif Covid-19.
Hari berikutnya, WNA Jepang teman dansanya menelepon dari Malaysia, menyatakan dia tengah dirawat di Malaysia dan dinyatakan positif virus corona. Guru dansa ini melapor kepada tim medis tentang telepon temannya itu. Dia lalu dipindahkan ke RSPI Sulianto Saroso beserta ibunya yang tinggal bersamanya. Kondisi pasien sudah membaik (tidak demam, masih batuk).
Pada 1 Maret 2020, guru dansa dan ibunya yang saat itu berstatus suspect corona sampai di RSPI Sulianti Saroso. Pasien diambil spesimen berupa nasofaring, orofaring, serum, dan sputum dan dikirim ke Litbangkes. Pengambilan spesimen BAL akan dikirim kemudian. Pasien masuk dalam kategori pengawasan.
2 Maret 2020 Menkes Terawan Agus Putranto mendapat laporan bahwa ibu dan anak itu positif corona. Menkes menyatakan kondisi 2 WNI ini batuk-batuk ringan.
Kemudian, kasus kedua bermula ketika MD kontak dengan anaknya NT yang diduga memiliki riwayat kontak dengan kasus positif corona WNA Jepang berdomisili di Malaysia. Pada 22 Februari 2020 mulai menunjukkan gejala demam, sesak napas, batuk, pilek, dan lemas. MD kemudian berobat ke RS Mitra Depok dan diagnose terkena tifoid dd ISPA dan pasien diduga Covid-19. MD dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso bersama anaknya NT.
Pada 1 Maret 2020 pasien diambil spesimen berupa nasofaring, orofaring, serum, dan sputum dan telah dikirim ke Litbangkes. Pengambilan spesimen BAL akan dikirim kemudian. Pasien masuk dalam kategori pengawasan. Tatalaksana kasus, pengobatan, pengambilan dan pengiriman specimen.