KETUA Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Cirebon dr Edial Sanif mengatakan, masyarakat saat ini telah bersikap apatis terhadap virus corona. Acuh tak acuh.
“Kelihatannya masyarakat kita memang sudah apatis,” ujarnya kepada Radar Cirebon, kemarin.
Edial mengatakan, kesadaran bahaya virus corona baru akan muncul ketika orang tersebut terinfeksi corona. Atau salah satu di antara orang terdekatnya terinfeksi corona. Karena di saat itu, baru mengetahui kalau infeksi virus ini ancamannya adalah keselamatan nyawa.
“Tapi bagi mereka yang belum terinfeksi ya cuek-cuek saja. Santai-santai aja. Dan bahkan sama sekali tidak percaya,” imbuhnya.
Sehingga, sosialisasi menjadi tugas bersama. Mengingatkan pentingnya mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Edial menyebut, secara umum Pemerintah Daerah Kota Cirebon telah melaksanakan penanganan pandemi dengan optimal. Sesuai protap pemerintah pusat. Namun kesadaran masyarakat yang belum sesuai harapan.
Salah satu cara yang ditawarkan adalah dengan memperketat pendatang yang ke luar masuk Kota Cirebon. “Sebaran Covid-19 sudah luar biasa dan tidak terbentur lagi kalau kesadaran masyarakat tidak optimal,” terangnya.
Terkait PSBB dinilai ada sisi positif dan negatif. Positifnya dapat menekan jumlah kasus melalui pengetatan transmisi orang berpergian. Pembatasan sosial. Namun sisi negatif ekonomi akan semakin lesu. Karena usaha atau kegiatan bisnis juga ikut dibatasi.
“Ibarat dua sisi mata pisau. Pemerintah harus siap dana dan ekonomi masyarakat semakin terpuruk. Pertimbangan ekonomi dan kesehatan harusnya paralel,” terangnya. Sehingga tidak memperparah kondisi ekonomi dan kasus Covid-19 tidak bertambah.
Edial juga menyebut, daerah khususnya Kota Cirebon tidak bisa bergantung pada vaksinasi. Dia mengatakan, harus hati-hati terhadap vaksin. Karena belum bisa dipastikan kalau vaksin tersebut akan efektif. Karena hasil uji klinis belum keluar. Ditambah virus Covid-19 yang telah bermutasi. Sementara vaksin dibuat sebelum itu.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Cirebon Affiati mengatakan penanganan corona di Kota Cirebon sudah maksimal. Anggaran refocusing juga banyak dialihkan untuk itu. Dia berharap pandemi Covid-19 tidak mengurangi semangat eksekutif untuk tetap memperjuangkan program yang ada.