JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan akan menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19. Sementara berdasarkan survei, sebanyak 81,7 persen masyarakat Indonesia menyatakan siap untuk divaksin.
Jubir Program Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut pihaknya siap menjadikan Presiden Jokowi sebagai orang pertama di Indonesia yang divaksin Covid-19. “Terkait rencana ini dan sesuai dengan pernyataan Pak Presiden bahwa beliau akan jadi penerima vaksin Covid-19 pertama, tentunya kami akan menindaklanjuti dan memastikan terkait hal ini,” ujar Nadia, Minggu (3/1).
Dijelaskan, Kemenkes saat ini sudah mengatur segala sesuatu yang dibutuhkan agar Jokowi dapat divaksin. “Langkah-langkah berikutnya akan kami sampaikan pada waktu sesuai dengan tadi. Pelaksanaan vaksinasi ini harus menunggu izin BPOM dan hal-hal lain yang terkait,” kata Nadia.
Untuk dimulainya pelaksanaan vaksinasi, Nadia optimistis dapat dilakukan pada minggu kedua atau ketiga dari Januari 2021. Diperkirakan pada tanggal 15-22 Januari. Hal tersebut dilakukan mengingat hasil uji klinis di Brazil dan Turki cukup baik. Begitupun hasil uji klinis tahap tiga dari Unpad, Bandung. “Sehingga kita rasanya cukup optimis untuk bisa sesuai dengan jadwal atau penjadwalan yang sudah kita susun bahwa vaksinasi ini bisa kita mulai pada minggu kedua atau ketiga dari Januari 2021,” jelas Nadia.
Meski demikian, ditegaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi tetap menunggu izin penggunaan vaksin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM). Izin ini terkait dikeluarkannya emergency use authorization (EUA) atau penggunaan situasi darurat oleh Badan POM. “Iya tetap (menunggu izin Badan POM). Semoga semua berjalan lancar,” ujar dia.
Terkait waktu yang dibutuhkan dalam program vaksinasi, Nadia menjelaskan akan memakan waktu sekitar 15 bulan terhitung mulai Januari 2021 hingga Maret 2022. “Secara total kita membutuhkan waktu 15 bulan yang akan dihitung mulai Januari 2021 hingga Maret 2022. Ini adalah waktu 15 bulan pelaksananaan vaksinasi yang akan kita lakukan secara bertahap,” ungkapnya.
Rentan waktu tersebut untuk menuntaskan program vaksinasi Covid-19 kepada 181,5 juta masyarakat Indonesia. Dan program ini akan serentak di 34 provinsi. “Kami juga ingin mengklarifikasi terkait beberapa pemberitaan bahwa dibutuhkan waktu 3,5 tahun untuk merampungkan vaksin di Indonesia. Kami sampaikan adapun yang disampaikan Pak Menteri dengan waktu 3,5 tahun adalah proyeksi penyelesaian vaksinasi di seluruh dunia. Sementara di Indonesia kita menyelesaikan vaksinasi Covid-19 ini dalam kurun waktu 15 bulan,” katanya.