Di Pulau Jawa, kata Airlangga, Provinsi DKI Jakarta hingga Jogjakarta memenuhi kriteria pembatasan. Di DKI Jakarta misalnya. Keterisian tempat tidur sudah mencapai di atas 70 persen. Kemudian di Jogjakarta, jumlah kasus aktif sudah di atas rata-rata nasional.
DKI Jakarta bed occupancy rate-nya di atas 70 persen. Kemudian Banten juga di atas 70 persen. Selain itu, kasus aktif di atas nasional. Sementara kesembuhan di bawah nasional. Untuk Jawa Barat bed occupancy rate juga di atas 70 persen. “Sama juga dengan Jawa Tengah di atas 70 persen. Kasus aktifnya di atas nasional, kemudian kesembuhan di bawah nasional. Jogjakarta juga sama di atas 70 persen. Provinsi Jawa Timur bed occupancy rate di atas 70 persen. Untuk tingkat kematian di atas nasional,” tandas Airlangga.
29,55 JUTA DOSIS VAKSIN
HARUS TERDISTRIBUSI
Sementara Presiden Joko Widodo menargetkan hingga Maret 2021 sebanyak 29,55 juta dosis vaksin Covid-19 sudah terdistribusi ke daerah. Sehingga program vaksinasi bisa segera dilaksanakan. “Targetnya untuk Januari 2021 sebanyak 5,8 juta vaksin harus masuk ke daerah, Februari 10,45 juta vaksin harus didistribusikan lagi ke daerah. Selanjutnya, Maret sebanyak 13,3 juta vaksin juga harus terdistribusi,” tegas Jokowi di Istana Negara Jakarta, Rabu (6/1).
Presiden menegaskan vaksinasi akan dimulai pekan depan. Yaitu 13 Januari 2021. Kepala Negara berharap daerah dapat segera melaksanakan vaksinasi setelah menerima persediaan vaksin. Jokowi menambahkan strategi pemerintah menangani pandemi tetap sama, yaitu meliputi penanganan kesehatan, pelindungan sosial, dan pemulihan ekonomi.
“Kunci bagi pemulihan ekonomi adalah bagaimana bisa bekerja keras untuk menghentikan dan mengendalikan Covid-19. Selain itu, masyarakat juga wajib melaksanakan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak). Protokol kesehatan ini harus dipatuhi oleh seluruh pihak,” pungkas Jokowi. (rh/fin)
PSBB Jawa-Bali 11-25 Januari, WFH 75 Persen
