GANTAR-Tebing setinggi 20 meter dengan panjang sekitar 150 meter di sepanjang Sungai Cipunegara longsor, Minggu (10/1).
Tanah longsor ini menyebabkan enam unit rumah milik warga di Blok Bugel dan Walahar RT 10 RW 04 Desa Bantarwaru, Kecamatan Gantar terancam ambruk.
Demikian pula kandang peternakan sapi hingga terpaksa dipindah lantaran sebagian tanahnya sudah terbawa longsor.
Keenam rumah terdampak longsor itu masing-masing milik Udin, Altu, Dakrun, Satim, Esih dan Upen. Sebagian halaman rumah mereka tergerus longsor hingga jaraknya ada yang tersisa dua meter dari sungai.
“Warga yang rumahnya terdampak sudah kami ingatkan untuk bersiaga dan secepatnya mengungsi sebelum terjadi longsor susulan dan mengantisipasi keselamatan jiwa. Sementara kandang sapi beserta isinya sudah dipindahkan ke lokasi aman,” kata Plt Camat Gantar Drs Edy Wahyono.
Dari pengamatan dan laporan yang diterimanya, tanda-tanda tebing bakalan longsor sudah terlihat sejak 3 bulan lalu. Tersebar dibeberapa titik. Saat hujan deras mengguyur secara terus menerus dalam beberapa hari terakhir, longsor akhirnya terjadi.
Ditambah derasnya arus sungai Cipunegara, mengakibatkan erosi pada tebing meluas hingga sepanjang ratusan meter. “Hujan deras tiga hari terakhir ini menyebabkan debit sungai meningkat sehingga tebing longsor,” katanya.
Plt Camat Edy Wahyono yang juga ketua Satlak PBA Kecamatan Gantar ini menyatakan sudah melaporkan peristiwa tersebut ke Pemkab Indramayu. Sekaligus meminta bantuan kepada BPBD untuk upaya penanggulangan bencana longsor yang mengancam permukiman warga.
“Sungai Cipunegara ini menjadi otoritas BBWS Citarum yang teknisnya menjadi kewenangan PJT 2. Jadi Pemkab Indamayu akan berkoordinasi dalam hal penanganannya,” terangnya. (kho)